Suara.com - Ustaz Felix Siauw ikut memberikan komentar tentang berita viral wanita membawa anjing masuk ke masjid.
Ia mengungkapkan tanggapannya melalui video yang diunggah ke YouTube dan Instagram pada Senin (1/7/2019).
Di video itu Felix Siauw mempertanyakan alasan beberapa orang memaklumi kejadian tersebut, terlebih menggunakan hadis untuk menguatkan pendapatnya.
Ia menganggap orang-orang itu sok bijak karena memilih-milih contoh perilaku nabi.
"Kalau seandainya orang-orang yang ngomong bahwa zaman nabi itu begini, begini, begini, hadisnya itu begini, lalu ke mana aja Anda ketika orang-orang Muslim menginginkan bahwa apa pun yang terjadi di masa Rasulullah itu kembali lagi untuk kita terapkan sekarang?
Kepemimpinan Abu Bakar, kepemimpinan Umar bin Khattab, kepemimpinan Utsman bin 'Affan, kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, itu juga berdasarkan hadis Nabi SAW, berdasarkan contoh mereka kepada Nabi SAW, Khulafaur Rasyidin, para khalifah yang ditunjuki oleh Allah.
Kenapa kalau ada orang-orang yang ingin mengembalikan diri mereka pada syariat Allah sebagaimana zaman nabi, lantas dikatakan, 'Ah zaman unta. Ah itu kan zaman dulu'?"
Sementara kalau kejadian begini, muncul orang-orang sok bijak yang mengatakan nabi dulu begini dan nabi dulu begitu.
Pertanyaannya, kenapa Anda mengambil sebagian daripada perilaku nabi, tapi tidak mengambil perilaku nabi secara keseluruhan?" ujar Felix Siauw.
Baca Juga: PSI Tuding Anies Lindungi Felix Siauw Ceramah di Balai Kota
Ia kemudian menulis keterangan lebih lengkap untuk penjelasannya di caption video Instagram. Berikut isinya:
Anjing Masuk Masjid
Adalah Muslim, bila ia menjadikan semua lisan dan amalan Rasulullah Muhammad, sebagai panduan dalam segala hal dalam hidupnya. Tanpa memilih-milih mana yang dia laksanakan dan mana yang dia tinggalkan, kita mengambilnya secara utuh, sebab itulah satu-satunya kebenaran dan kebaikan
Hanya, ada beberapa orang yang ketika melihat kejadian seperti yang baru-baru ini viral, "Non-Muslim yang masuk dengan anjingnya ke Masjid", lalu merespons dengan "sok bijak", lalu menyalahkan Muslim yang ada di Masjid berlebihan ketika menghalau wanita non-Muslim itu
Alasannya, dulu Rasulullah menyaksikan seorang Badui kencing di Masjid, menahan para sahabat untuk membiarkan hajatnya hingga selesai, lalu menasihati dan meminta sahabat untuk membasuh bekas kencing itu dengan air hingga suci, selesai masalah tanpa marah-marah
Hanya mereka lupa, yang Rasulullah lakukan itu sebab Arab Badui ini belum tahu, bukan nge-gas, marah-marah, bahkan mengamuk ketika diingatkan. Dan mereka lupa, bahwa para sahabat menyatakan rasa marah itu sebab masih ada keimanan pada diri mereka
Okelah, andaipun kita masih mau menggunakan hadits itu. Mengapa ketika ada kejadian semisal ini, lantas mereka yang "sok bijak" menyampaikan, "dulu Rasul begini dan dulu Rasul begitu", hanya ketika disampaikan dulu Rasul juga menerap syariat Islam dalam tiap keputusannya, mereka katakan "itu zaman dulu", "perlu re-intepretasi", dan sebagainya
Mengapa ketika Rasulullah bersabda, "Akan ada khalifah (yang mengurusi kalian agar sesuai perintah Nabi)". atau "kemudian akan datang lagi masa kekhilafahan atas manhaj kenabian", lantas mereka yang "sok bijak" itu berucap, "Khilafah itu makar, radikal, teroris". Tanya kenapa
Kalau ingin mengutip kisah hidup Nabi, mbok ya o (mother yes please) yang kaaffah, yang keseluruhan. Jangan yang sesuai hawa nafsu kita bilang "dulu Nabi begini dan begitu", sedangkan kalau tak cocok dengan hawa nafsu kita, kita sampaikan "perlu de-konstruksi sesui zaman". Hadieh.
Sebelumnya, beredar video viral di media sosial, seorang wanita yang membawa anjing ke dalam masjid pada Minggu (30/6/2019) siang. Selain membawa anjing, wanita tersebut juga marah-marah tanpa sebab yang jelas kepada jemaah masjid.
Alhasil, para jemaah di lokasi pun geram dan berusaha mengusir wanita berbaju putih dengan kacamata hitam itu ke luar.
Bukannya sadar atas perilakunya, wanita itu justru makin meradang hingga sempat cek cok dengan jemaah masjid.
SM (52), perempuan yang membawa anjing ke Masjid Al-Munawaroh, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu, dikabarkan terancam pasal penistaan agama.
Polisi masih akan menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan kepada SM. Menurut polisi, SM diduga mengalami gangguan jiwa karena tidak dapat memberikan keterangannya secara konsisten kepada penyidik.
"Kita terapkan Pasal 156 KUHP tentang penistaan agama, ancamannya di atas 5 tahun penjara," kata Kapolres Bogor AKBP AM Dicky kepada wartawan, Senin (1/7/2019).
Berita Terkait
-
Polisikan Wanita Pembawa Anjing ke Masjid, DKM Dibekingi Belasan Pengacara
-
Gara-gara Bawa Anjing ke Masjid, SM Terancam Dilaporkan 3 Kasus Sekaligus
-
Viral Video! Ngaku Pribumi Bogor, Orang Ini Ancam Para Perantau
-
Mengamuk, Wanita Pembawa Anjing Jotos Satpam Masjid sampai Giginya Rontok
-
Lepas Anjing di Dalam Masjid, Ferdinand: Selesaikan Baik-baik
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO