Suara.com - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Polri telah membeberkan hasil investigasi kasus teror air keras Novel Bawesdan yang telah dilakukan selama 6 bulan di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (17/7/2019).
Kuasa hukum Novel, Haris Azhar buka suara atas hasil temuan tersebut. Baginya, hasil imvenstigasi tersebut membuka ingatan lama ihwal tiga orang terduga pelaku yang menyerang Novel.
"Lumayan, akhirnya TGPF memperkuat memori dan pengetahuan lama kita, bahwa (memang) ada 3 pelaku lapangan," kata Haris melalui keterangan tertulis, Rabu (17/7/2019).
Haris pun berharap otak penyerangan terhadap Novel bisa diungkap. Hanya, harapan tersebut bukan dalam waktu dekat untul diungkap.
"Mungkin dilain kesempatan TGPF bisa membongkar otak pelaku kejahatan ini. Tidak saat ini. Kenapa? Saya juga tidak tahu. Mungkin mereka sibuk. Tidak ada yang baru," sambungnya.
Haris juga buka suara terkait probabilitas atau pengunaan wewenang berlebih yang dilakukan Novel dalam menangani kasus. Hal tersebut ditengarai sebagai muasal dari penyerangan air keras terhadap Novel.
Hal tersebut diungkapkan saat konfrensi pers yang digelar di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (17/7/2019) siang. Haris pun balik bertanya ihwal tudingan tersebut lantaran tak dijelaskan secara merinci.
"Kurang lebih mereka mau bilang karena Novel dan atau KPK melampaui kewenangan maka munculah balas dendam brutal ini. Kewenangan yang mana yang melampaui hukum? Tidak dijelaskan," papar Haris.
Haris memberi kesimpulan jika Tim Pencari Fakta yang menangani kasus tersebut tak membongkar hasil kejahatan. Terlebih, mereka juga tak menjelaskan hubungan tiga pelaku dan enam kasus korupsi yang ditangani Novel.
Baca Juga: Tunggu di Tempat Wudu, Tiga Orang Mengintai Novel Sebelum Disiram Air Keras
"Kesimpulannya, pertama TGPF adalah suara lapangan. Tidak berhasil membongkar otak kejahatan. TGPF tidak menjelaskan apa hubungan 3 pelaku—yang sempat ditahan polisi lalu dilepas—hubungannya dengan 6 kasus yang ditangani KPK," jelasnya.
"TGPF gagal menemukan kesalahan penanganan polisi atas kasus Novel selama ini. Terakhir TGPF seolah mau menyalahkan Novel cum KPK dalam penanganan 6 kasus," imbuh Haris.
Berita Terkait
-
Tunggu di Tempat Wudu, Tiga Orang Mengintai Novel Sebelum Disiram Air Keras
-
TGPF Sebut Teror yang Menimpa Novel Akibat Berlebihan Tangani Kasus
-
Temuan Zat Kimia versi TGPF: Novel Tak Dibunuh, Hanya Dibikin Menderita
-
TGPF Umumkan Kasus Novel Besok, WP KPK: Kami Tak Mau Bentuknya Rekomendasi
-
Polri Akui Belum Ada Tersangka dari Laporan TGPF Kasus Novel Baswedan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
KPK Pastikan Perceraian Atalia-RK Tak Hambat Kasus BJB, Sita Aset Tetap Bisa Jalan
-
Prabowo Ingin Papua Ditanami Sawit, Demi Hemat Impor BBM Rp 520 Triliun?
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur