Suara.com - Polemik kasus yang menimpa Dokter Romi Syofpa Ismael, aparatur sipil negara (ASN) yang dibatalkan meski lulus tes CPNS 2018 di Pemkab Solok Selatan (Solsel) Sumatera Barat, mulai menemukan solusi.
Solusi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Solsel Yulian Efi seperti dilansir Klikpositif.com-jaringan Suara.com pada Kamis (1/8/2019).
Yulian mengemukakan Romi akan mengisi satu formasi kosong sisa CPNS 2018 jalur disabilitas.
"Hasil rapat di Jakarta bersama Kemendagri dan Kementerian terkait, untuk drg Romi akan masuk jalur khusus. Namun kami tetap ajukan dua untuk dokter gigi pada CPNS 2019 ini," ujarnya saat menghadiri jumpa pers dua daerah di Sumbar lepas status tertinggal (Pasbar dan Solsel).
Dalam kesempatan tersebut, Yulian mengemukakan awal pembatalan kelulusan Romi diakui karena mengambil jalur umum dalam seleksi CPNS 2018 silam. Dengan kondisi tersebut, ia mengemukakan ada beberapa persyaratan yang tidak terpenuhi dan setelah melalui mekanisme yang cukup panjang tim panitia seleksi daerah memutuskan membatalkan kelulusan Romi.
"Bukan tidak bisa disabilitas ikut jalur umum, boleh. Tetapi, tentu harus terpenuhi syarat umum tersebut seperti syarat jasmani. Disitu awal mula pembatalan, bukannya kami tidak peduli disabilitas," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, penyelesaian persoalan Romi sebagai bukti pemerintah daerah memberikan pelayanan kepada masyarakat dan memberikan hak masyarakat sesuai prosedur yang berlaku.
"Satu sisi, persoalan ini menjadi perbaikan dan evaluasi pusat dalam penerimaan CPNS kedepan," tukasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan persoalan tersebut akan selesai seiring diangkatnya Romi mejadikan PNS. Diakuinya, saat ini sedang diusahakan secepatnya untuk diangkat.
Baca Juga: Dipanggil Ombudsman Soal Kasus Dokter Romi, Bupati Solsel Mangkir
"Kalau sudah diangkat selesai masalah, Pemkab Solsel sudah komit menyelenggarakan. Kami minta drg Romi untuk bersabar dan drg Lili (pengganti drg Romi) jangan di-bully dia sudah disanksi. Mudah-mudahan keduanya jadi PNS," ujarnya.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Romi mengadukan persoalan pembatalannya menjadi ASN meski lulus tes di lingkungan Pemkab Solsel. Romi yang mengadukan kasusnya ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menyebut adanya diskriminasi yang dilakukan pemkab setempat, lantaran pembatalannya menjadi ASN karena dirinya menyandang disabilitas.
Kasus diskriminasi ini terus bergulir, puncaknya Romi menghadap Menteri Dalam Negeri dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengadukan nasibnya. Sementara itu, Bupati Solok Selatan dipanggil Ombudsman Sumbar untuk diminta keterangan mengenai kasus tersebut.
Berita Terkait
-
Dipanggil Ombudsman Soal Kasus Dokter Romi, Bupati Solsel Mangkir
-
Mengadu ke Istana, Dokter Romi: Saya Bisa Bekerja Meski Duduk di Kursi Roda
-
Moeldoko: Dokter Romi Bukan Difabel yang Tak Mampu Jalankan Tugas
-
Ada Perebutan Kursi CPNS di Kasus Dokter Romi, Wagub: Jangan Bully Drg Lili
-
Diskriminasi Dokter Romi Pintu Kemendagri Revisi Sistem Rekrutmen CPNS
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
171.379 Rumah Rusak, Dompet Dhuafa Targetkan Bangun 1.000 RUMTARA bagi Penyintas Bencana Sumatra
-
Promo MRT Rp 1 dan Jadwal Operasional Tanggal 31 Desember 2025-1 Januari 2026
-
Jalan Sudirman-MH Thamrin-Bundaran HI Ditutup, Ini Rute Alternatifnya
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia