Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima kedatangan dokter gigi Romi Syofpa Ismael di gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (1/8/2019).
Kedatangan dokter gigi Romi menemui Moeldoko didampingi tim kuasa hukumnya dari LBH Padang, Sumatra Barat.
Moeldoko menuturkan kedatangan dokter Romi untuk mengadukan kasus yang menimpanya.
"Kalau saya dengarkan tadi bahwa beliau telah mengikuti standar seleksi dengan baik. Dan sesungguhnya hasil-hasilnya memadai untuk lulus. Mungkin ada sebuah persepsi yang berbeda, dan perlu diluruskan bahwa sehat jasmani dan rohani mestinya tidak dikaitkan dengan disabilitas," ujar Moeldoko di kantornya.
Dokter gigi Romi Sopfa Ismael, merupakan dokter penyandang disabilitas yang dibatalkan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Pemerintah Kabupaten Solol Selatan (Solsel).
Moeldoko menuturkan di dalam Undang-Undang (UU) nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, pemerintah sudah memberikan hak seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas.
"Karena UU disabilitas sangat jelas, memberikan hak seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas untuk bisa mendapatkan hak-haknya," kata dia.
Tak hanya itu, Moeldoko menyebut perlu diluruskan persepsi bahwa sehat jasmani dan rohani tidak bisa dikaitkan dengan masalah disabiltas. Ia pun menyebut dokter gigi Romi sudah bekerja selama empat tahun menjadi dokter gigi.
"Ini sepertinya perlu pelurusan. Sehingga apa yang dilakukan dokter gigi Romi dalam seleksi bisa dipahami bahwa yang bersangkutan sudah 4 tahun bekerja. Kalau dikatakan tidak mampu dalam jalankan tugas, juga tidak benar. Karena mulai dari beliau sehat sampai mendapatkan musibah tidak ada yang berubah dalam pengabdiannya," kata dia.
Baca Juga: Moeldoko: Dokter Romi Bukan Difabel yang Tak Mampu Jalankan Tugas
Masyarakat setempat kata Moeldoko menghendaki dokter gigi Romi untuk tetap bekerja. Sebab dokter gigi Romi telah memberikan kontribusi kepada masyarakat.
"Bahkan masyarakat setempat menghendaki bahwa dokter Romi untuk tetap bisa bekerja di sana. Kenapa? Karena selama ini dirasakan bahwa dokter gigi Romi memberikan kontribusi yang positif terhadap masyarakat di sana," ucap Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko mengaku pemerintah akan membantu memfasilitasi Romi dan mengkomunikasikan dengan berbagai pihak untuk mencari jalan keluar agar dokter gigi Romi mendapatkan haknya.
"Untuk itu, atas apa yang dihadapi sekarang, kami mencoba untuk bisa membantu memfasilitasi, mengkomunikasikan dengan berbagai pihak sehingga apa yang dihadapi sekarang ada sebuah solusi yang bijaksana. Saya akan coba segera komunikasikan dengan beliau bagaimana ini mencari jalan keluar," kata Moeldoko.
Sementara itu, Romi mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah yang ingin menindaklanjuti kasus yang menimpa dirinya.
"Ami (panggilan Romi) tidak menginginkan kondisi seperti ini, ini kehendak Allah. Dan Ami buktikan, Ami mampu bekerja walau Ami duduk di kursi roda. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Pemda Solok Selatan," kata Romi.
Berita Terkait
-
Moeldoko: Dokter Romi Bukan Difabel yang Tak Mampu Jalankan Tugas
-
Ada Perebutan Kursi CPNS di Kasus Dokter Romi, Wagub: Jangan Bully Drg Lili
-
Diskriminasi Dokter Romi Pintu Kemendagri Revisi Sistem Rekrutmen CPNS
-
Diskriminasi Dokter Romi, Kemendagri: Ada Masalah di Sistem Rekrutmen CPNS
-
Diskriminasi CPNS, Dokter Romi Mengadu ke Kemendagri
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
2 Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Jogja: Muntah-muntah Sampai Dirawat 4 Hari di RS
-
2 Cucu Korban MBG, Mahfud MD Ungkit Data Keracunan Siswa Versi Prabowo: Ini Bukan Persoalan Angka!
-
Teroris Menyusup Lewat Game Online, BNPT Ungkap 13 Anak Direkrut Jadi Simpatisan Jaringan Radikal
-
Menghilang Usai Rumahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Muncul, Janji akan Jadi Pribadi yang Berbeda
-
Bikin Melongo! Penampakan 32 Kendaraan Mewah Terkait Kasus Noel saat Dipindahkan KPK ke Rupbasan
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Buka Suara! Ferry Irwandi Beberkan Isi Percakapan Telepon!
-
Akal Bulus Kades Kohod di Kasus Pagar Laut: Sulap Lautan Jadi Daratan, Dijual Rp39 M Pakai KTP Warga
-
Makanan Berlendir dan Bau, Ini Kronologi Dugaan Keracunan 21 Siswa SDN 01 Gedong Usai Santap MBG
-
Kronologi Cucu Mahfud MD Keracunan MBG hingga Dirawat 4 Hari di RS: Ini Menyangkut Nyawa!
-
Parah! Bikin Siswa SDN 01 Pasar Rebo Keracunan Massal, Menu MBG Ternyata Bau dan Berlendir!