Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mempersoalkan hasil survei dari kedaiKOPI yang menyebut 95,7 persen warga Jakarta menolak pemindahan Ibu Kotake Kalimantan Timur. Anies mengatakan dirinya hanya menjalankan Undang-undang dan mengikuti keputusan pemerintah pusat.
Anies mengatakan pemindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur adalah urusan Pemerintah Pusat. Karena itu ia mengaku hanya mengikuti aturan yang dibuat Presiden Jokowi.
"Begini, saya ini melaksanakan undang-undang, keputusan tentang ibu kota itu ada di pemerintah pusat," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat (29/8/2019).
Menurut Anies, jika Jakarta tidak lagi berstatus sebagai ibu kota, pembangunan akan terus berjalan. Ia menyebut Presiden Joko Widodo juga sudah berkomitmen untuk melakukannya.
"Bapak presiden sudah menegaskan bahwa rencana pemidahan ibu kota tidak mengurangi komitmen pemerintah pusat untuk membangun Jakarta," kata Anies.
Sebelumnya, KedaiKOPI merilis survei terkait wacana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur. Hasilnya, sebanyak 95,7 persen responden yang berasal dari DKI Jakarta menyatakan tidak setuju atas rencana tersebut.
Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengakui tidak heran atas hasil sigi itu. Sebab, menurutnya, penduduk DKI Jakarta memang yang paling terdampak atas rencana pemindahan ibu kota.
"Penduduk DKI Jakarta tentu saja yang paling terdampak dari rencana perpindahan ini, tidak mengherankan jika mereka paling banyak yang tidak setuju," kata Kunto lewat keterangan pers yang diterima Suara.com, Selasa (27/8/2019).
Baca Juga: Penajam Paser Utara Siap Tampung 1 Juta PNS ke Ibu Kota Baru
Berita Terkait
-
Ibu Kota Baru Butuh Energi Besar, Kepala BATAN: PLTN Bisa Jadi Pilihan
-
Dahlan: Ibu Kota Baru Begitu Cepat, Saya Pembenci Birokrasi Sangat Senang
-
PSI Buka Posko Pengaduan Warga, Anies: Bukan Hal Baru, Biasa Saja
-
Bantah PSI Soal Posko Pengaduan Warga Berhenti, Anies: Setiap Pagi Ada
-
Status Ibu Kota Segera Dicabut, Anies Siapkan Jakarta jadi Daerah Otsus
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh