Suara.com - Dalam rangka menyiapkan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kompeten dan berdaya saing tinggi di pasar kerja internasional, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) memberikan pendidikan bahasa korea kepada 500 pencari kerja yang ingin bekerja ke Korea Selatan di sektor manufaktur dengan skema G to G.
Penyelenggara pendidikan ini adalah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nasional (Unas) Jakarta, bersama Cyber Edu Inkor.
elatihan dimulai Sabtu 21/12/2019, yang serentak dilakukan di 5 lokasi Semarang, Yogyakarta, Bandung, Blitar dan Banyuwangi. Pembelajaran dilakukan dengan metode online selama 29 hari.
Pembukaan di Semarang dihadiri oleh BNP2TKI, Cyber Edu Inkor, BP3TKI Semarang, dan 75 peserta berasal dari berbagai daerah di Jateng.
Direktur Pemetaan dan Harmonisasi Kualitas Tenaga Kerja Luar Negeri I (PHTKLN I) BNP2TKI, Seriulina Tarigan menyebutkan, kompentesi merupakan syarat mutlak bagi pencari kerja bila berkeinginan bekerja ke luar negeri.
"Bekerja ke Korea Selatan harus lulus ujian EPS TOPIK dan skill test. Oleh karena itu, Anda harus membekali diri Anda terlebih dahulu, agar nantinya bisa lulus. Pelatihan ini adalah salah satu cara utk menguasai bahasa korea, terlebih-lebih dibiayai oleh Pemerintah, sehingga saudara tidak bayar (gratis)," jelasnya.
Seriulina mengatakan, pada 2019, BNP2TKI, dalam hal ini Direktorat PHTKLN I telah berhasil melaksanakan upgrading skill CPMI pada 844 orang untuk penempatan ke Korea Selatan dan Malaysia.
Ia menambahkan, jumlah peserta pelatihan 500 orang tersebut tersebar di 20 lokasi, dengan 25 orang di masing-masih lokasi. Pelatihan dilaksanakan selama 29 hari, dengan menghadirkan tutor dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI) dan UNAS, yang akan bertugas untuk guru atau pembimbing di setiap grup secara online melalui smartphone. Para peserta juga diberikan paket kuota internet secara gratis.
Seriulina berharap, dengan program pelatihan ini, maka para pencari kerja dapat terbantu karena tidak perlu mengeluarkan biaya kursus, tidak perlu hadir di kelas, waktunya juga fleksibe, dan dapat terhindar dari bujuk rayu pihak yang ingin mencari keuntungan.
Baca Juga: BNP2TKI Dorong Pekerja Asal NTB Bekerja di Korea dan Jepang
Keberhasilan program ini merupakan kerja sama dan kerja keras antara pihak penyelenggara yang menyiapkan kelancaran, berupa sistim, aplikasi dan modul2 serta tutor ) dan kedisiplinan para peserta.
"Target kelulusan peserta pelatihan dalam mengikuti ujian EPS TOPIK tahun depan 95 persen, sehingga peserta diminta mengikuti dengan sebaik-baiknya dan manfaatkan dengan maksimal, agar mimpi anda ingin bekerja ke Korea dapat menjadi nyata. Selamat dan semangat belajar," paparnya.
Sementara itu, President Director Cyber Edu Inkor Korea Selatan, Jang Youn Cho, membantu menyiapkan pendidikan berbasis teknologi cyber. Ia juga telah membuka Universitas berbasis cyber.
Setelah bekerja di Korea, peserta juga bisa kuliah di sana melalui Asia Cyber University yang akan mulai beroperasi pada Maret 2020.
Youn Cho menyebut, untuk pertama kalinya, perusahaan ini memiliki pendidikan berbasis cyber dan program ini didukung oleh Kemendikbud yang bekerja sama BN2TKI. Para tenaga pengajar dan materi akan disampaikan oleh orang-orang yang sangat profesional, yaitu dosen dari UGM.
"Untuk materi pelatihan, soal-soal Bahasa Korea, dirancang oleh profesor-profesor Korea yang sangat paham. Saya berharap, para peserta mampu dan bisa bekerja ke Korea," ujarnya. (*)
Berita Terkait
-
Menaker Minta Pekerja Migran Indonesia Jadi Duta Bela Negara
-
BNP2TKI Dorong PMI Purna Kreatif Berwirausaha
-
Menaker Kunjungi Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
-
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia harus Bangun Kualitas Unggul
-
Asmuni, Pekerja Purna Korea Kini Sukses Usaha Rumah Makan di Lombok
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Menteri Ara Patok Syarat Ketat: Huntap Sumatera Harus Bebas Banjir, Aman, hingga Dekat Fasum
-
Kena Libur Natal? SIM dan STNK yang Habis Tetap Bisa Diurus, Ini Jadwalnya
-
Puncak Arus Balik Libur Natal, KAI Daop 1 Jakarta Layani 44 Ribu Penumpang Hari Ini
-
Jakarta Pusat Diamuk Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang Hingga Dini Hari
-
Ragunan Diserbu Wisatawan, Puncak Kunjungan Libur Natal 2025 Tembus 50 Ribu Orang
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah