Suara.com - Pemerintah masih melakukan verifikasi warga negara Indonesia (WNI) eks-ISIS yang menghuni sejumlah kamp di Timur Tengah. Sejauh ini, pemerintah baru mendapatkan informasi jika WNI yang masuk ke dalam kategori di bawah umur 10 tahun berjumlah puluhan.
Kepala Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan data-data itu diperoleh dari rekanan lembaganya di kawasan tersebut, seperti Palang Merah Internasional dan lembaga-lembaga internasional lainnya.
Untuk mengidentifikasinya lebih lanjut, BNPT masih membutuhkan waktu untuk verifikasi keberadaan para WNI eks ISIS di Timur Tengah.
"Kita belum tahu lokasinya di mana, katanya ada di kamp-kamp itu, tapi kita belum punya akses. Kita mesti mencari akses itu, kan belum tahu yakin betul apa enggak," kata Suhardi saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).
Terkait rencana pemerintah untuk memulangkan anak-anak WNI Eks ISIS yang berumur di bawah 10 tahun dan berstatus yatim piatu, Suhardi belum bisa memastikannya karena salah satu alasannya ialah data yang belum bisa terverifikasi. Ia menyebutkan anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun itu berjumlah puluhan orang.
"Sekarang kita belum bisa menentukan, apakah itu yatim piatu, jadi masih kita lihat," tuturnya.
Karena belum menemukan akses itu maka menurut Suhardi pemerintah juga belum bisa melakukan rencana observasi langsung ke camp-camp tersebut.
"Ya sampai sekarang kita belum punya akses nih," katanya.
Baca Juga: Sambangi Kemenkumham, Mahfud MD Tanya Soal Pemblokiran Paspor WNI Eks ISIS
Berita Terkait
-
Tiga WNI Dihukum Otoritas Singapura, BNPT Imbau Hati-hati Berdonasi
-
Sambangi Kemenkumham, Mahfud MD Tanya Soal Pemblokiran Paspor WNI Eks ISIS
-
Menkumham Sebut Baru 200 WNI Eks ISIS yang Terverifikasi
-
Belum Ada Pemulangan, Data WNI Eks ISIS Meningkat Hampir Dua Kali Lipat
-
Mahfud MD Sebut Pemerintah Harus Lindungi Rakyatnya dari Virus Radikalisme
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat