Suara.com - Musisi Marzuki Mohammad atau Kill The DJ turut mengomentari keputusan pemerintah yang mengerahkan BIN dan Polri untuk menangani pandemi corona.
Menurut Marzuki, wabah ini tidak bisa ditanggulangi secara eksklusif oleh kaum elit termasuk BIN.
Ia mengatakan, masyarakat bisa ikut turun tangan secara swadaya apabila pemerintah bisa memberikan informasi secara transparan.
"Kita butuh bekerjasama dalam satu suara dan tekad untuk menghadapinya." tulis musisi bernama panggung Marzuki melalui Twitter-nya.
Marzuki melanjutkan, dia memang menuntut transparansi agar bisa membantu pemerintah menangani wabah ini.
"Wong kita sudah biasa mandiri olah data pergerakan engungsi setiap bencana besar terjadi dan paham kalau aparatur pemerintah kewalahan kok." sambungnya.
Ia juga mengingatkan Presiden Jokowi agar tak lagi 'tersandera' oligarki dalam menangani wabah ini.
"Banyak pendukungmu yang sesek karena habis pilpres, sampean disandera oligarki. Lha kok sampai bencana 'pandemi' presiden juga masih tersandera. Eling Pak @jokowi, tak elingke tenanan ki."
saya peringatkan sungguh-sungguh --red.
Marzuki mengaku dirinya tidak panik menghadapi virus corona ini. Dia percaya ajaran leluhurnya yang mengajarkan bahwa setiap bencana adalah logika semesta mencapai keseimbangan baru, dan manusia adalah bagian dari alam semesta tersebut.
Baca Juga: Rektor Unibraw: Mahasiswa Jangan Pulang, di Malang Saja Aman
Dalam utasan terakhirnya, Marzuki menambahkan pesan kepada Presiden Jokowi untuk menyimpan kepanikannya dan segera membuka transparansi.
"Termasuk gaya salaman siku dll, lebih baik segera diturunkan dalam langkah protokoler yang jelas dan mudah dipahami agar masyarakat bisa ikut serta terlibat penanggulangan atau pencegahan. Tanpa transparansi nggak mungkin." tutupnya.
Berita Terkait
-
BIN Turun Tangan, JJ Rizal: Emang Corona Bisa Mati Di-bully dan Interogasi?
-
Haris Azhar ke Jokowi: Intelijen Suruh Cari Harun Masiku, Corona Biar BNPB
-
Kampung Halaman Presiden Jokowi Lockdown, Codot di Pasar Depok Dimusnahkan
-
Percepatan Penanganan Corona, Presiden Jokowi Teken Keppres Gugus Tugas
-
BIN Ungkap Teror Penularan Corona, dari Asimtomatik hingga Super Spreader
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang