Suara.com - Pengemudi ojek online terkena imbas paling nyata saat kondisi pandemi Covid-19. Hal yang paling substansial adalah sepi orderan penumpang, antar barang dan makanan.
Dari masalah tersebut, ada hal-hal lain yang turut terkena imbas. Misalnya, tagihan kontrakan bulanan, susu untuk anak, hingga kredit sepeda motor.
Rian, pengemudi ojek online yang bisa beroperasi di kawasan Pademangan belum merasakan hal itu. Namun, tak jarang dia mendapat kabar jika rekan satu profesinya ada yang tak bisa membayar kredit sepeda motor hingga kesulitan membeli susu untuk anak.
"Banyak, bukan hanya motor saja. Kontrakan sampai susu anak. Lebih baik beli susu anak ketimbang bayar kontrakan. Yang ditakutkan itu, seandainya wabah belum berakhir, yang ditakutkan lockdown. Kami mau ke mana?" kata Rian saat dijumpai di Basecamp Payung Ijo, Kamis (9/4/2020).
Dalam kondisi seperti sekarang, Rian akan mengambil setiap orderan yang masuk meski jaraknya jauh. Sejujurnya, dia enggan mengambil orderan yang jaraknya jauh. Demi dapur tetap mengepul, orderan sejauh apapun akan tetap dia ambil.
"Jadi untuk sekarang, dapat orderan yang jaraknya jauh, kami ambil. Mau tidak mau. Walaupun sebenarnya tidak mau. Kenapa? Saat perjalanan pulang, kami juga tidak dapat orderan lagi. Tidak bakal dapat. Seandainya dapat order-an ke Depok, ya diambil. Jadi rugi bensin," ujarnya.
Meski demikian, Rian tetap menyimpan rasa khawatir saat bekerja dalam kondisi seperti ini. Untuk itu, dia berharap agar seluruh pengemudi ojek online tetap sehat meski mengantar penumpang dengan jarak yang jauh.
"Kalau narik sih semua pada khawatir, cuma mudah-mudahan para driver ojol tidak ada yang kena. Mungkin karena sering panas-panasan ya," kata dia seraya tertawa.
Tetap Bawa Penumpang
Baca Juga: Ketua DPRD Tak Dikabari Anies soal Dana Corona Rp 3 T: Gimana Mau Disetujui
Rian yang juga menjabat sebagai Penasihat Basecamp Payung Ijo menyebut kebutuhan utama para sopir ojol adalah mengantar penumpang. Alasannya, masih banyak rekannya yang masih punya tanggungan bayar kredit motor.
"Itu, kebutuhan. Itu yang utama. Driver yang punya motor masih kredit. Bagaimana caranya agar motor tidak ditarik pihak leasing. Mau tidak mau kami jalan," beber Rian.
Meski kebijakan pembatasan sosial berskala besar alias PSBB di DKI Jakarta diterapkan mulai Jumat (10/4/2020) besok, Rian akan tetap mengambil order-an penumpang. Urusan penindakan karena melawan aturan bagi dia berada di nomor kesekian.
"Walaupun kena tilang karena tetap narik, kami lanjut. Mau tidak mau harus kami ambil. Karena bicara kebutuhan, orang bisa berpikir lain mungkin," tutupnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menegaskan, pengguna sepeda motor dilarang berboncengan selama masa pembatasan sosial berskala besar alias PSBB di DKI Jakarta, sejak Jumat 10 April 2020, pekan ini.
Nana menegaskan, aturan tersebut juga diberlakukan untuk pengemudi ojek online. Dengan demikian, ojol selama masa PSBB dilarang mengangkut penumpang.
Tag
Berita Terkait
-
Anies Dikecam Larang Ojol Bawa Penumpang saat Jakarta PSBB Corona
-
PSBB di Jakarta Berlaku Besok, Pengemudi Ojol Tetap Ngojek Demi Keluarga
-
Dilarang Boncengan Saat PSBB Jakarta, Driver Ojol: Besok Kami Tetap Narik
-
Duh! Skema Relaksasi Perusahaan Leasing Bikin Ojol Makin Pusing
-
Pertanyaan Balita Putri Ojek Online Bikin Haru: Ayah Dapat Orderan Gak?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting