"Ini shelter sementara, nanti ada pembangunan selanjutnya. Jadi shelter ini per blok. Ada blok A, B, dan C di dalam satu kampung akuarium. Ini sejak awal 2018. Pak Anies yang bangun. Bentuknya letter U nih," tambahnya.
Topaz menambahkan, sebagian besar eks 'manusia perahu' kini tinggal di Blok C. Sebab, Blok C merupakan wilayah yang paling dekat dengan laut. Posisinya langsung berhadapan dengan laut.
Sedikit berseloroh, Topaz menyebut eks 'manusia perahu' memilih tinggal di Blok C karena lokasinya dekat dengan laut. Jiwa mereka, kata Topaz, adalah laut.
"Mungkin balik lagi ke jiwanya ya, haha. Harus lihat laut. Nggak ngerti juga sih, namanya juga nelayan, harus melihat laut lah ya. Nah di Blok C ini posisinya menghadap laut," beber dia.
*****
Pandemi corona berdampak bagi sektor perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Hal itu juga berdampak bagi masyarakat Kampung Akuarium.
Sebagian besar masyarkat Kampung Akuarium adalah nelayan. Topaz mengatakan, para nelayan --yang juga pernah menjadi manusia perahu-- hingga kini masih tetap melaut meski pandemi Corona melanda.
Menurut Topaz, aktivitas para nelayan masih berjalan normal seperti sebelum virus Corona datang sebagai tamu tak diundang. Mungkin, kata Topaz, para nelayan masih berani melaut karena tidak ada kerumunan orang banyak di tengah laut.
"Kalau nelayan, mereka masih bisa ke laut karena di laut enggak ada kegiatan kerumunan massa. Jadi kalau sih nelayan masih melaut," kata Topaz.
Baca Juga: Terbitkan Pergub Sanksi PSBB, Anies: Biar Penindakan Ada Dasar Hukumnya
Saya, Yonanes -rekan sesama jurnalis, dan Topaz sempat berkeliling menuju Blok C, tempat tinggal sebagian besar eks 'manusia perahu'. Namun, sebagian besar nelayan sedang melaut, hanya ada satu nelayan yang ada di rumah.
Saat kami datang ke kediaman sang nelayan itu, rupanya dia sedang terlelap. Semalaman dia melaut dan baru kembali siang tadi. Alhasil, kisah nelayan pada saat pandemi corona kembali ditururkan Topaz.
Topaz mengatakan, sebagian besar warganya yang berprofesi sebagai nelayan menjerit karena pandemi corona. Penghasilan para nelayan, kata dia, merosot tajam akibat berkurangnya konsumen.
Alhasil, harga jual ikan turut menurun, jadi murah. Bahkan, para masyarakat di Kampung Akuarium lebih memilih makan dengan lauk telur atau mie instan ketimbang makan ikan ditengah impitan pandemi corona.
"Ada nelayan yang bilang harga jualnya jadi rendah. Harga ikan jadi murah kayaknya. Yang beli kurang soalnya. Karena kebanyakan warga mengirit pengeluaran, ada yang pilih makan pakai telur atau mi instan ketimbang beli daging atau ayam," tambahnya.
Topaz mengatakan, para nelayan yang menghuni Kampung Akuarium bisanya menjual ikan hasil tangkapannya di pelelangan. Mereka menjual baik ikan maupun cumi dalam skala besar di Pelelangan Ikan Muara Baru dan Muara Angke, Jakarta Pusat.
Tag
Berita Terkait
-
Hari Pertama Jadi Kapolda Bengkulu, Teguh Sarwono Dikarantina COVID-19
-
Peran Ibnu Sina Bantu Perangi Virus Corona dari Akhirat
-
PKL Tanah Abang Berjejer di Trotoar, Pedagang-Pembeli Tak Ada Jaga Jarak
-
Hari Perawat Internasional: Kisah 2 Perawat Berjuang selama Wabah Corona
-
Transportasi Dibuka, Harga Tiket Bus AKAP di Pulo Gebang Naik 100 Persen
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta