Suara.com - Negara-negara yang tergabung dalam Asian Productivity Organization (APO) sepakat mengalokasikan anggaran untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19. Dana tersebut didapat dari surplus anggaran APO yang diakumulasikan sejak tahun 2010-2019.
"Negara-negara anggota APO sepakat mengalokasikan anggaran untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19, " kata Surya Lukita, mewakili Dirjen Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Bambang Satrio Lelono,dalam teleconference Governing Body Meeting (GBM) APO, yang dipimpin Sekjen APO, AKP Mochtan (Indonesia) dan pimpinan sidang APO, Dr. Ha. Minh Hiep (Vietnam), Senin (8/6/2020).
Menurut Surya, anggaran yang dialokasikan tersebut mencapai sekitar 2,5 juta dolar AS, yang akan digunakan untuk pembiayaan pengentasan krisis akibat pandemi Covid-19, seperti program transformasi bisnis, keberlangsungan bisnis membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai negara.
"Implementasi dilakukan dengan memperkuat kemampuan digital NPO, penyediaan In country services, mengorganisir Program Digital Multicounty (DMC) dan melaksanakan penelitian untuk pemulihan UMKM/ Mikro Small Medium Enterprises (MSMEs), " ujar Surya.
Sementera itu, Sekretariat Jenderal APO, AKP Mochtan menambahkan, prosedur pemanfaatan surplus tersebut, setiap negara anggota APO akan memperoleh bantuan yang sama dan akan didampingi dalam pelaksanaannya.
"Sebaiknya diajukan untuk dilaksanakan pada 2020, setelah mendapat persetujuan GBM. GBM ke-62 ini, semula akan dilaksanakan di Nadi, Fiji pada 21-23 April 2020, namun GBM akhirnya digelar secara teleconference karena masalah pandemi Covid-19, yang tidak memungkinkan rapat dilaksanakan secara langsung," kata Mochtan.
APO yang berdiri sejak 11 Mei 1961, merupakan organisasi di Asia yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas negara-negara anggotanya.
Teleconfence diikuti perwakilan APO dari 20 negara. Ke-20 negara yang mengikuti zoom GBM selama 6 jam tersebut adalah Indonesia, Filipina, Vietnam (Chair), Srilangka, Singapura, Thailand, Kamboja, Mongolia, Bangladesh, Jepang, Turki, Malaysia, Fiji, India, China, Nepal, Korea, Pakistan, Lao dan Iran. (*)
Baca Juga: Kemnaker dan Diaspora Galang Dana untuk Pekerja Terdampak Covid-19
Berita Terkait
-
Kemnaker dan BNI Salurkan Donasi Program Diaspora Peduli
-
Tradisi Tahunan, Kemnaker Bagikan Ribuan Sembako Jelang Lebaran
-
Kemnaker Sumbang Alat Pelindung Diri ke RSUD Cipayung
-
Kemnaker dan Diaspora Galang Dana untuk Pekerja Terdampak Covid-19
-
Pastikan Pembayaran THR, Kemnaker Siapkan Posko Pengaduan Online
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Merasa Dituding Dalang Demo Rusuh Agustus, Wanita Ini Polisikan Ferry Irwandi
-
113 Ton Tilapia Dikirim ke AS, Bukti Kualitas Ikan Lokal Mendunia
-
Tubuh, Lingkungan, dan Hak Perempuan Jadi Sorotan Women's March Jakarta 2025
-
Kasus Ribuan Anak Keracunan Program MBG, Wamensesneg: Presiden Prabowo Sudah Tahu
-
Revisi UU BUMN Rampung Dibahas dalam 4 Hari, Menteri Hukum Jelaskan Alasannya
-
Tok! DPR dan Pemerintah Sepakati Revisi UU BUMN Dibawa ke Rapat Paripurna
-
Munculnya Pasukan Nonorganik TNI jadi Masalah Baru, DPRK Paniai: Rakyat Kami Ketakutan!
-
Bukan Pengajian, Panggung Maulid Nabi Malah Jadi Arena Joget
-
Pelanggar Kawasan Tanpa Rokok di Jakarta Terancam Sanksi Kerja Sosial
-
Usut Kasus Korupsi Proyek Jalan, KPK Geledah Rumah Gubernur Kalbar Ria Norsan