Suara.com - Gubernur Nusa Tenggara Viktor B Laiskodat memberikan jatah kursi kepala dinas untuk polisi. Gubernur membuka peluang bagi personel di Polda NTT untuk mengisi jabatan menjadi kepala dinas di salah satu dinas di provinsi itu.
Dia sudah mencari tahu apakah bisa seorang polisi menjadi kepala dinas di pemerintahan provinsi. Dan jawabannya pernah terjadi di Sulawesi Utara.
"Jadi saya bisik-bisik, kami punya pariwisata ini kurang. Kalau memang ada kader-kader di kepolisian ini ada yang bagus buat pariwisata, kadis pariwisata ini kosong atau mungkin peternakan," katanya, saat memberikan kata sambutan dalam acara syukuran HUT Bhayangkara-74 di markas Polda NTT, Rabu (1/7/2020).
"Oleh karena itu boleh juga di NTT ada anggota Polri yang dipakai menjadi kepala dinas di sini," lanjut dia.
Namun, ujar dia, polisi itu tentu saja harus beralih profesi atau pensiun di dini agar bisa masuk menjadi kepala dinas di salah satu dinas yang dia sebutkan itu.
Ia juga mengatakan tak ada bedanya saat menjadi polisi dan menjadi kepala dinas. Sebab jikalau menjadi kadis pariwisata sudah pasti akan mengurus masyarakat juga, mengurus kawasan wisata yang bertujuan untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat.
Menurut dia untuk mengurus pariwisata ataupun ternak di NTT membutuhkan orang yang punya keahlian dan mau bekerja keras.
Sebab, kata dia, untuk pariwisata sendiri saat ini sudah menjadi pengerak utama untuk meningkatkan perekonomian provinsi NTT. Demikian juga dengan sektor peternakan yang juga mampu menjadi hal yang menguntungkan bagi NTT. (Antara)
Baca Juga: Gara-gara PPDB Syarat Usia, Emak-emak Laporkan Kadisdik DKI ke Ombudsman
Berita Terkait
-
6 Fakta Kadis DKP Bengkulu Jadi Tersangka Tabrak Lari: Mobil Dinas Ditutup Terpal
-
Surat ke Kejagung Sudah Dikirim, Kapan KPK Periksa Kajari Mandailing Natal?
-
OTT Korupsi Jalan Sumut: KPK Geledah Rumah dan Kantor Dirut PT DNG di Padangsidimpuan
-
Terjaring OTT KPK, Kepala Dinas PUPR Sumut Punya Harta Hampir Rp 5 Miliar
-
Geledah Rumah Kadis PUPR Sumut, KPK Sita Uang Rp 2,8 Miliar Hingga Dua Pucuk Senjata Api
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar