Suara.com - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) setuju perubahan nama Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) menjadi RUU Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP). Akan tetapi, daripada hanya mengganti nama, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta agar RUU HIP dicabut total.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PBNU Said Aqil Siradj saat menerima kehadiran Wakil Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di kantornya, Jumat (3/7/2020).
Said menilai dari awal kemunculannya, RUU HIP telah membuat kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Kalau misalkan namanya diubah pun, menurut Said akan dianggap sebagai akal bulus parlemen tetap mempertahankan RUU HIP.
"Kalau namanya masih mirip-mirip HIP, PIP nanti pasti akan disalahpahami ini cuma pura-pura saja, kamuflase saja kontennya (masih) seperti itu," kata Said.
Karena itu, Said menyampaikan kepada Bamsoet agar RUU HIP benar-benar dicabut total. Setelah dicabut DPR RI bisa melakukan kajian dari awal dengan mengikutsertakan organisasi masyarakat (ormas). Ia memberi catatan bahwa ormas yang memberi masukan juga benar-benar menghantarkan aspirasi masyarakat, bukan untuk kepentingan suatu lembaga.
"Sebaiknya RUU HIP dicabut total dimulai dari awal lagi, kajian dari awal lagi dengan mengikutsertakan ormas-ormas sebagai kekuatan civil society," tuturnya.
Terlepas dari itu, Said mengembalikannya kepada pemerintah untuk membuat kebijakan apakah akan menghapus, menolak, membuat RUU lain yang lebih pas dengan masyarakat. Dari situ pemerintah bisa menyampaikannya kepada DPR dan diumumkan kepada masyarakat.
"Ada waktu 60 hari habis tanggal 20 Juli 2020 kalau setelah itu enggak ada keputusan, (RUU HIP) batal dengan sendirinya," pungkasnya.
Baca Juga: Pemerintah Masih Buka Peluang Bahas RUU HIP dengan Menghapus Pasal Tertentu
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum