Suara.com - Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan presiden produktif secara seremonial kepada pelaku usaha mikro dan kecil masing-masing sebesar Rp2,4 juta di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jumat (28/8/2020). Bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menyelamatkan pelaku usaha yang terdampak langsung pandemi Covid-19.
"Ini (Covid-19) dialami tidak hanya negara kita, dialami oleh 215 negara di dunia. Negara yang kaya yang besar kena, negara yang sedang yang berada di tengah juga kena, negara yang miskin juga terkena, negara kecil juga terkena. Semuanya kena," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan kondisi pelaku usaha mikro dan kecil, bahkan yang berskala besar, di berbagai negara di dunia sama dengan yang terjadi di Indonesia. "Sulit dan berada di kondisi yang tidak mudah," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kunci untuk keluar dari kesulitan tersebut adalah dengan tetap semangat dan bekerja keras.
Pemerintah secara bertahap memberikan stimulus dan subsidi untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
Stimulus yang diberikan, antara lain BLT desa, bansos tunai, subsidi listrik gratis untuk 450 Va dan 50 persen untuk yang 950 Va, bantuan sembako, subsidi bunga kredit perbankan, subsidi gaji, dan banpres produktif.
"Banpres produktif ini diberikan kepada pelaku usaha mikro dan kecil untuk semua bidang usaha. Yang hadir di sini yang tadi saya dapat informasi ada yang pedagang minuman, ada yang memproduksi peyek, ada pedagang batik. Ada tambal ban, ada penyewaan sound system, ada yang laundry, ada yang pedagang bakpia, ada yang pedagang warung makan, makanan pasar, warung angkringan, udah macem-macem," tutur dia.
Banpres produktif diperuntukkan untuk modal usaha.
"Ini bapak ibu akan diberi bantuan modal usaha sebesar Rp2,4 juta, diberikan langsung. Tapi ingat, ini diberikan untuk digunakan modal usaha, karena kondisinya seperti ini, saya tahu ada yang biasa omsetnya Rp500 ribu sekarang tinggal Rp300 (ribu), tinggal Rp200 (ribu)," kata Jokowi.
Baca Juga: Girang Boleh Buka Lagi, Pengusaha Bioskop: Imun Meningkat, Warga Bahagia
"Ya kondisinya memang seperti yang saya sampaikan diawal, tidak mudah dan tidak gampang. Ada yang omsetnya biasa Rp1 juta tinggal Rp400 (ribu)," Jokowi menambahkan.
Berita Terkait
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
-
7 Fakta Panas Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, dari Adu Tuntutan Hingga Narasi Sesat
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Kuasa Hukum Ungkap Ijazah Asli Jokowi Telah Diperlihatkan Saat Gelar Perkara Khusus
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?