Suara.com - Tahapan pemilihan wali kota dan wakil wali kota Depok baru saja dimulai sudah muncul aksi dengan memainkan isu sentimental.
Spanduk bertuliskan: Kami Warga Muhammadiyah Tidak Rela Kota Depok Dipimpin PKI Perjuangan, dipasang di sejumlah tempat di Kota Depok. Spanduk-spanduk itu, antara lain ditemukan di Jalan Keadilan, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas.
Menurut analis Political and Public Policy Studies Jerry Massie pemasangan spanduk yang berpotensi menciptakan kegaduhan itu patut dicurigai sebagai upaya untuk menyindir PDI Perjuangan.
"Ini saya curiga sindiran pada salah satu partai. Setidakanya hal ini tak perlu terjadi lantaran selain black campaign ini juga bisa bikin gaduh," kata Jerry kepada Suara.com, Selasa (8/9/2020).
Untuk mencegah terjadi kegaduhan pada pelaksanaan pilkada, motif pemasangan spanduk sekaligus aktornya mesti diungkap. "Mengingat Depok lagi melaksanakan pilkada. Jadi ini perlu ditelusuri," kata Jerry. "Memang perlu ditelusuri apa motif dibalik pemasangan spanduk PKI Perjuangan ini."
Jerry meyakini ada kelompok yang menyerang PDI Perjuangan. Pasalnya, kekuatan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini cukup besar dan berpotensi menang di Kota Depok, selain PKS dan Gerindra.
PDI Perjuangan, PKS, dan Gerindra merupakan tiga partai yang mendominasi Kota Depok.
Menurut pandangan Jerry, serangan tersebut bisa merugikan bagi PDI Perjuangan dan menguntungkan bagi lawan-lawan politik mereka.
"Bagi saya PDIP akan sangat dirugikan dan menguntungkan lawan-lawannya. Bisa pemilih grassroot atau akar rumput bisa terpengaruh. Bahkan swing voters akan berpengaruh," kata Jerry.
Baca Juga: Apa Kepentingannya dan Siapa Diuntungkan Spanduk PKI Perjuangan
Jerry mengingatkan bahwa isu agama dan isu Pancasila kemungkinan akan dimainkan lagi di pilkada.
Tak lama setelah spanduk tersebut ditemukan, pimpinan daerah Muhammadiyah Kota Depok Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia membuat laporan ke polisi setempat.
Menurut Jerry langkah mereka sudah tepat melapor ke kantor polisi biar pihak berwajib mengungkap pelakunya.
"Saya yakin ini serangan politik pilkada dan ini terorganisir," kata Jerry.
Apa kepentingan pemasangan spanduk dengan memainkan isu sentimental, menurut analisa Direktur Indo Strategi Research And Consulting Arif Nurul Imam, kalau konteksnya pilkada, tidak lepas dari kontestasi elektoral untuk mencari dukungan pemilih.
Tetapi apakah efektif memainkan isu seperti itu, menurut Arif, tidak ada jaminan bisa sukses mendulang suara pemilih, apalagi masyarakat Kota Depok dikenal sebagai kaum urban.
Berita Terkait
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Suporter dan Panitia Soekarno Cup 2025 Bersatu, Donasi Ratusan Juta untuk Korban Bencana Sumatera
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara