Suara.com - Nama Mantan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmatyo belakangan tengah menjadi sorotan setelah dirinya mengklaim bahwa pencopotannya sebagai Panglima TNI karena menginstruksikan anggotanya untuk memutar film G30S PKI.
Pernyataan Gatot itu pun langsung berhembus kencang hingga membuat isu PKI bangkit kembali menyebar di mana-mana.
Namun, Gatot segera mengklarifikasi pernyataannya tersebut saat wawancara ekslusif di tvOne pada Kamis 24 September 2020.
“Jadi saya koreksi, saya tidak pernah mengatakan saya dicopot gara-gara adakan nonton (film G30S PKI) tapi itu persepsi publik ya, itu persepsi publik,” ungkap Gatot tegas.
Gatot yang juga sebagai presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sempat membuat surat terbuka kepada presiden agar pemerintah memutar kembali film G30S/PKI.
Dalam surat terbuka itu, tertulis uraian panjang salah satunya menyebut bahwa orang-orang PKI telah menyelinap ke berbagai sektor di pemerintahan saat ini.
Oleh sebab itulah Gatot dengan payung KAMI mendesak pemerintah menayangkan ulang film yang diproduksi era Orde Baru itu.
Gembar-gembor Gatot soal kebangkitan PKI bukan kali ini saja ia lontarkan.
Pada tahun 2018 silam saat ia hadir dalam acara Rosi di Kompas TV, Gatot dengan berani menyebut PKI telah bangun lagi.
Baca Juga: Acara Gatot Dkk Ditolak, Din Syamsuddin: KAMI Balas Pakai Senyuman, Tapi...
Di acara yang kemudian diunggah di kanal YouTube KOMPASTV tanggal 5 Oktober 2018 itu, Gatot berulang kali mengatakan kalau PKI telah menjelma sebagai kekuatan yang besar.
Gatot Nurmantyo bahkan yakin betul kalau PKI adalah dalang dari pencabutan TAP MPRS No XXV/1966, penghapusan sejarah pemberontakan PKI di kurikulum pendidikan dan penghentian pemutaran Film G30S PKI.
Namun pernyataan tersebut langsung dibantah oleh Usman Hamid (Direktur Amnesty International Indonesia).
Menurut Usman Hamid, dihapuskannya kewajiban untuk menonton Film G30S/PKI, dilakukan oleh Menteri Penerangan pada era pemerintahan Gus Dur, Yunus Shofiah.
Selain itu, Usman memaparkan, Menteri Pendidikan era pemerintahan BJ Habibie, Juono Sudarsono juga melakukan peninjauan ulang terhadap isi buku-buku sejarah yang mengandung muatan sejarah yang tidak benar.
Selanjutnya, di era Gus Dur TAP MPRS tersebut dihapuskan karena menjadi sebab diskriminasi bagi orang-orang yang tidak bersalah.
Tag
Berita Terkait
-
Instruksi Prabowo ke Panglima TNI: Seleksi Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Perhitungkan Senioritas
-
Makna Pengibaran Bendera Setengah Tiang 30 September dan Satu Tiang Penuh 1 Oktober
-
44 Kadet Palestina Terima Pembekalan dari Menhan RI dan Panglima TNI di Universitas Pertahanan
-
Panglima Minta Maaf, HUT TNI ke-80 di Monas Bakal Bikin Macet? Ini Skenario Pengalihan Arusnya
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!
-
Pemerintah Tegaskan Pasal 8 UU Pers Sudah Jamin Perlindungan Hukum bagi Wartawan
-
Gibran Pimpin Upacara Pemakaman Istri Wapres ke-4: Hormat Terakhir untuk Karlinah
-
SK Baru Menkum, Agus Suparmono jadi Waketum Dampingi Mardiono di Pucuk PPP
-
Geger Udang Cikande Terpapar Radioaktif, Waka MPR Eddy Soeparno: Ini Bukan Hal Ringan!
-
DAS Ciliwung Jadi Lokasi Aksi Bersih PLN dan KLH: Angkut 176 Kg Sampah dan Tanam 2.500 Pohon