Suara.com - Kedutaan Besar Inggris dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) memperingati hari Anti Korupsi Internasional 2020 dengan menggelar sebuah diskusi webinar. Tujuannya ialah guna meningkatkan kesadaran perjuangan melawan korupsi di tanah air.
Indonesia dianggap telah membuat kemajuan dalam pemberantasan korupsi melalui implementasi konvensi yang berkelanjutan. Namun, dalam kenyataannya pemberantasan korupsi masih menjadi tangan karena sifatnya yang sistemik dari praktik korupsi yang tertanam di beberapa sektor.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Owen Jenkins mengatakan bahwa tindakan korupsi bisa mengancam segala hal hingga merusak kepercayaan publik. Dari webinar itu, publik akan mendapatkan beragam informasi soal tantangan dalam pemberantasan korupsi.
"Korupsi di mana pun mengancam integritas pasar, merusak persaingan yang sehat, menghalangi masuknya investasi asing secara langsung, merusak kepercayaan publik, dan merusak aturan hukum," kata Owen dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020).
"Pada acara ini peserta akan berbagi pengalaman tentang pengadaan publik dan konteks Beneficial Ownership di Indonesia terkait dengan tantangan yang ada, khususnya seputar transparansi," tambahnya.
Dalam webinar tersebut juga akan dibahas bagaimana upaya dan kebijakan anti-korupsi substansial Indonesia, serta bagaimana dukungan dari Inggris melalui program Anti-Korupsi yang dibuat di Indonesia guna mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam bekerja dengan mitra-mitra kami termasuk UNODC, Layanan Digital Pemerintah, Kemitraan Kontrak Terbuka dan Kepemilikan Terbuka.
Sementara itu, Country Manager UNODC dan Liaison untuk ASEAN, Collie Brown menjelaskan kalau mesti adanya komitmen dari para pemimpin di setiap sektor kalau praktik korupsi tidak bisa ditolerir dan sanksi terberat akan diberikan dan ditegakkan terhadap mereka yang melakukan korupsi.
"Penggunaan teknologi untuk meningkatkan transparansi dan pemantauan yang efektif juga harus ada. Selain itu, sistem yang dapat mencegah adanya konflik kepentingan dan transparansi dalam langkah-langkah pendanaan politik juga harus ada," ujar Collie.
Lebih lanjut, Inggris telah bekerja sama dengan Indonesia dalam inisiatif pencegahan korupsi melalui Program Anti-Korupsi Global, termasuk kegiatan di Indonesia untuk memperkuat kapasitas otoritas dalam memerangi korupsi, meningkatkan transparansi Beneficial Ownership, dan digitalisasi pengadaan publik.
Baca Juga: Rocky Gerung ke Mensos Juliari: Ditugasi Urus Rakyat Miskin, Malah Merampok
Rencananya, webinar akan dilaksanakan pada Selasa (8/12/2020) pukul 14.30 WIB melalui aplikasi Zoom. Webinar yang dilangsungkan dengan diskusi panel itu akan berfokus pada Agenda Reformasi Pengadaan Publik di Indonesia.
Akan hadir pembicara dalam webinar tersebut yakni pembicara Herda Helmijaya (Koordinator Harian Tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi KPK), Sarah Sadiqa, (Deputi Pengembangan Strategi dan Kebijakan di LKPP), Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Bappenas, Bapak Taufik Hanafi; dan perwakilan dari masing-masing mitra pendukung program Anti-Korupsi Inggris- Government Digital Service, UNODC, Kontrak Kemitraan Terbuka dan Kepemilikan Terbuka.
Berita Terkait
-
Eks Wali Kota Semarang Hadiri Pernikahan Anak Meski Masih Dipenjara, Kok Bisa?
-
Sidang Umum PBB Kacau! Netanyahu Pidato, Delegasi Walk Out Massal!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
KPK: Ustaz Khalid Punya Informasi Penting soal Oknum Kemenag Penerima Dana Percepatan Haji
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas
-
5 Fakta Kartu Liputan Wartawan Dicabut Gara-gara Tanya MBG ke Prabowo
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!