Suara.com - Hendy Siswanto mengaku lupa membahas penanganan pandemi Covid-19 dalam pidato pertama sebagai bupati beberapa waktu yang lalu.
“Gara-gara saya tidak berpengalaman jadi bupati, saya jadi lupa tentang Covid tadi. Kalau punya pengalaman, enak, saya omong sekalian,” kata Hendy dalam laporan Beritajatim.com.
Menurut dia dibutuhkan doa bersama-sama untuk menyelesaikan pandemi Covid-19.
“Makhluk ini milik Gusti Allah. Kalau mau menyelesaikan makhluk ini, ya lapor kepada Gusti Allah. Caranya lapor ya berdoa bersama-sama. Kami akan berdoa bersama-sama secara kontinyu selama satu bulan. Di mana Bapak dan Ibu berada ya di situ berdoa. Jamnya akan kami tentukan, setelah kami diskusikan bersama tim gugus tugas.”
“Menurut saya, yang dinilai Gusti Allah adalah keseriusan, istikomah. Sebulan kita berdoa kepada Allah: ‘Ya Allah, angkat ini Covid. Ini kan gadah panjenengan, Gusti. Pundhut, Gusti (Ini milik-Mu, Tuhan. Ambillah kembali, Tuhan, red). Itu hablumminaallah (urusan dengan Tuhan). Hablumminannas-nya (urusan dengan manusia), tetap 3 M kita lakukan. Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.”
Pemerintah sudah mencanangkan vaksinasi, kata Hendy. Dia berharap semua warga di Kabupaten Jember bisa divaksinasi semua.
Sebanyak 1.616.165 orang di Indonesia telah divaksinasi Covid-19 atau bertambah 32.584 penduduk dari hari sebelumnya, sebagai upaya membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus SARS-CoV-2 dalam penanganan pandemi di Indonesia.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, sebanyak 982.370 orang dari total 1.461.920 orang telah melakukan vaksinasi dosis kedua, jumlah ini bertambah 116.500 orang dibandingkan pada hari sebelumnya.
Sejumlah 1,6 juta orang yang divaksinasi tersebut merupakan gabungan antara tenaga kesehatan yang telah lebih dulu diimunisasi pada program vaksinasi tahap pertama sejak bulan Januari ditambah dengan penyuntikan pada petugas pelayan publik yang mulai dilakukan sebagai program vaksinasi tahap kedua pada pertengahan Februari.
Baca Juga: Dampak Pandemi, Masa Depan Anak dan Remaja Indonesia Rentan Terlantar
Sasaran vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Indonesia sebanyak 1.468.764 orang. Sementara total sasaran vaksinasi keseluruhan 181.554.465 penduduk atau sekitar 70 persen dari populasi Indonesia sebagai syarat untuk menciptakan kekebalan kelompok terhadap virus Covid-19.
Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada 17 Februari 2021 lalu yang dimulai dengan pemberian imunisasi kepada pedagang di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat dan secara bertahap melakukan penyuntikan pada berbagai profesi yang bertugas di sektor pelayanan publik seperti ulama, wartawan, guru dan tenaga pendidik, atlet, dan lain-lain.
Selain itu pemerintah juga telah memulai vaksinasi untuk masyarakat lansia karena termasuk kelompok rentan apabila terkena Covid-19.
Kementerian Kesehatan juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19 yang mengatur tentang Program Vaksin Gotong Royong atau vaksin mandiri yang dilakukan oleh perusahaan swasta pada karyawan dan buruh.
Vaksinasi Gotong Royong bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong dilakukan oleh perusahaan swasta yang berpartisipasi untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada karyawan dan buruh perusahaan beserta dengan anggota keluarganya yang diberikan secara gratis.
Berita Terkait
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Alasan Covid Dimentahkan, Pengacara Roy Suryo Sebut Jawaban Kejagung soal Eksekusi Silfester Absurd
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
Tersangka Korupsi Masker Covid-19, Eks Wabup Sumbawa Bakal Ditahan Polisi Hari Ini?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!
-
Tragis! Balita Dibunuh Ayah Tiri, Dianiaya hingga Kejang-kejang usai Ditinggal Ibunya Ngecas HP
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka