News / Metropolitan
Kamis, 03 Juni 2021 | 10:23 WIB
Ayah Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Akui Dapat Teror dan Intimidasi. (Twitter/@tubirfess)

"Kalau emang @DivHumas_Polri gak sanggup nanganin, biar sanksi sosial aja yang eksekusi. Kita gapunya uang buat ngalahin uang dari tu anak DPR, tapi kita punya jari dan mulut yang bikin nyakitin batin dan mental pelaku.
Sekeluarga nya kalau boleh di eksekusi juga gas!," tambah yang lain.

"Nyess banget hati gue ya Allah perjuangan seorang ayah kek gini banget. Nangis gak sih tuh bapak si pelaku liat ginian? Bisa bisanya gak ada otak dinikahkan aja. Manusia gak punya empati dan logika ya begitu. Semangat bapak," komen warganet.

"Niatan nikahin mau, biayain mental sama fisiknya gamau. Belum aja itu harta pelaku sekeluarga habis, biar bisa ngerasain diinjak batang lehernya. POKOKNYA PELAKU HARUS DIHUKUM. Kalau gak sesuai hukumnya, patut dipertanyakan dibayar berapa itu," sahut warganet.

Hingga berita ini disusun, kami masih berusaha mencari kebenaran chat yang beredar luas di media sosial tersebut.

Ayah Korban Pemerkosaan di Bekasi Tolak Pinangan Tersangka

Ayah korban pemerkosaan anak anggota DPRD Kota Bekasi, D (42) angkat bicara mengenai keinginan pihak keluarga tersangka untuk melakukan pernikahan antara keduanya. Yakni, antara korban, PU (15) dengan tersangkanya, AT (21).

D dengan tegas menolak keinginan dari pihak tersangka pemerkosaan kepada PU, anak di bawah umur.

Dia menyampaikan penolakannya menyusul rencana ayah AT, Anggota DPRD Kota Bekasi Ibnu Hajar Tanjung yang memiliki pandangan bahwa pasangan yang telah berzinah agar segera dinikahkan.

D mengaku memiliki sejumlah pertimbangan menolak keinginan dari keluarga tersangka. Di antaranya yakni karena anaknya masih di bawah umur. Hal tersebut, kata dia, sudah jelas melanggar peraturan.

Baca Juga: Innalillahi, Mpok Alpa Bagikan Kabar Duka

Selanjutnya, D juga menolak karena menilai bahwa AT telah melakukan tindakan yang merugikan bagi anak dan juga keluarganya. Selain itu, juga karena dia meragukan sikap AT.

"Dari segi moral, anak saya sudah dirusak begitu biadabnya dia, kemudian akhlak dia dimana?. Apa mungkin (dengan menikah) kedepannya bisa langgeng?," katanya kepada SuaraBekaci.id, Rabu (26/5/2021) malam.

Load More