Suara.com - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan, menyebut penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan pemerintah kontroversial.
“Ini satu kebijakan yang kontroversial yang seharusnya tidak terjadi, namun kalau ditelusuri tentunya menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat,” kata Syarief lewat video diskusi daring, Sabtu (14/8/2021).
Syarief mengatakan selama PPKM diterapkan masyarakat dibatasi aktivitasnya, sementara di sisi lain para tenaga asing dari China diizinkan pemerintah masuk ke Indonesia.
“Saya masih melihat, masih ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak konsisten. Memberikan ruang yang begitu besar kepada stakeholder selain yang berkepentingan untuk melaksanakan kegiatan ekonominya, dengan alasan untuk meneruskan proyek-proyek yang strategis, yang sudah dicanangkan pemerintah,” ujarnya
“Seperti contoh, saya katakan pada Sabtu 7 Agustus masih ada tenaga kerja dari China masuk ke Indonesia, disela-sela kita masih melakukan PPKM Darurat,” sambungnya.
Di samping itu, Politisi Demokrat ini juga menyebut dari awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pemerintah menunjukkan sikap dilematis.
“Karena kelihatan pemerintah dalam posisi yang dilematis, apakah mengutamakan kesehatan rakyat dulu atau ekonomi dulu lebih awal. Namun, lebih memilih meningkatkan ekonomi, karena pada saat itu kita dalam keadaan resesi, minus 5,9 persen,” ujarnya
“Dan itu kelihatannya sangat mengkhawatirkan bagi pemerintah, sehingga mengutamakan kepentingan ekonomi. Sehingga tidak terjadilah kebijakan-kebijakan yang betul-betul bisa memutus rantai penyebaran covid-19.” sambungnya.
Setelah itu Syarief menyebut pemerintah baru menyadari pentingnya keselamatan masyarakat setelah pandemi Covid-19 berlangsung satu tahun.
Baca Juga: Polemik Demokrat, Herzaky: Ada Pihak-pihak yang Membuat Keruh Situasi
“Setela periode satu tahun berlalu ternyata pemerintah menyadari bahwa memang harus mengutamakan kebijakan, kepedulian, keberpihakan kepada kesehatan rakyat duduk keselamatan rakyat baru ekonomi,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Syarief Hasan: Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia Tidak Konsisten
-
Survei: Demokrat Tembus Tiga Besar, Mampu Manfaatkan Suara Kritis ke Pemerintah
-
Polemik Demokrat, Herzaky: Ada Pihak-pihak yang Membuat Keruh Situasi
-
Warga Pasang Bendera Asing, Ferdinand: Mereka Lecehkan Merah Putih di Bulan Kemerdekaan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu
-
KPK Soal Korupsi Hibah Jatim: Nama Khofifah, La Nyalla, dan Eks Mendes Terseret, Ini Peran Mereka
-
Insiden Kecelakaan 12 Tahun Terpendam, Nadya Almira Buka Suara: Nad Pingsan, Bangun Pas Dijahit
-
Dari Atas Kapal Perang, Prabowo Beri Pangkat Kehormatan dan Pesan: Jangan Khianati Rakyat!
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Digugat Aceh, Kemenag dan Kemenkum Yakin UU Zakat Tidak Bertentangan dengan UUD 45
-
HUT ke-80 TNI di Monas, DLH DKI Kerahkan 2.100 Petugas Kebersihan
-
Terima Rp 32 Miliar dari Korupsi Dana Hibah, KPK Sita 6 Aset Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Blak-blakan! KPK Ungkap Peran Kakak Cak Imin, Khofifah hingga La Nyalla di Kasus Hibah Pokmas Jatim