Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan pujian dari profesor dan peneliti Institute di National University of Singapore, Kishore Mahbubani.
Jokowi disebut sebagai pemimpin yang jenius. Tak hanya itu, Jokowi juga dinilai sebagai pemimpin yang paling efektif di dunia.
Pujian Jokowi jenius tersebut ia sampaikan dalam tulisan berjudul 'The Genius of Jokowi' yang tayang pada 6 Oktober 2021 di Project Syndicate.
Kishore Mahbubani mengatakan bahwa Jokowi layak mendapat pengakuan atas keberhasilannya dalam memimpin.
"Pada saat bahkan beberapa negara demokrasi kaya, memilih penipu sebagai pemimpin politik mereka, keberhasilan Presiden Indonesia Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas," ungkapnya, dikutip dari makassar.terkini.id--jaringan Suara.com.
Tak hanya itu, Kishore Mahbubani memuji Jokowi jenius karena memberikan model pemerintahan yang baik.
Model pemerintahan Jokowi itu menurutnya dapat dipelajari oleh negara lain.
"Jokowi memberikan model pemerintahan yang baik yang dapat dipelajari oleh seluruh dunia," tulisnya.
Jokowi juga disebut mampu menjembatani kesenjangan politik di Indonesia.
Baca Juga: Gerindra Setuju Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol Bahas Jadwal Pemilu: Biar Gak Ngalor-Ngidul
Cara Presiden Jokowi membalikkan momentum pertumbuhan partai-partai paling islamis di Indonesia juga menjadi sorotan profesor asal Singapura itu.
Kishore Mahbubani membandingkan keberhasilan Jokowi dengan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020.
Bahkan, Jokowi juga dibandingkan dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang meredam perpecahan di Brasil.
Menurutnya, Jokowi mampu menyatukan kembali negara yang ia pimpin secara politik.
"Jokowi telah menyatukan kembali negaranya secara politik. Seperti yang dia katakan kepada saya dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ‘Pilar ketiga ideologi Indonesia, Pancasila, menekankan persatuan dalam keragaman," ungkapnya.
"Untuk itu, pembangunan koalisinya yang terampil menyebabkan disahkannya omnibus law tahun lalu, yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru," ujar Kishore Mahbubani.
Tag
Berita Terkait
-
Hari Ini Presiden Jokowi Terbang ke Bali, Tinjau Penanaman Mangrove dan Lokasi KTT G20
-
Temui Jokowi, Anies Laporkan Pandemi di Jakarta Sudah Terkendali
-
DPR RI Setujui Amnesti untuk Saiful Mahdi, Mahfud MD: Pemerintah Tunggu Surat Resminya
-
Ditanya Soal Covid-19 Malah Jawab Seputar Seks, Kemenkes Singapura Nonaktifkan Chatbot Ini
-
Indonesia Punya Tentara Cadangan, Presiden Jokowi: Hanya untuk Kepentingan Negara
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu