Suara.com - Jika memandang Desa Olibu secara sekilas, mungkin masyarakat akan terkesan dengan kemeriahannya. Rumah-rumah penduduk desa yang terletak di Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo ini memang sengaja dicat warna-warni dan hal ini bisa saja langsung menarik hati mereka yang melihatnya.
Tapi sebenarnya bukan itu kesan yang sebenarnya soal Desa Olibu.
Kawasan yang dapat dicapai melalui jalan darat atau berperahu menyeberangi perairan Teluk Tomini ini sebenarnya menyimpan sebuah kisah tentang sukses. Kisah sukses yang bisa menginspirasi masyarakat lainnya.
Berkat intervensi pemerintah melalui Program Pamsimas, pengadaan air minum dan sarana sanitasi telah mengantarkan Desa Olibu terpilih sebagai salah satu penerima Pamsimas Award kategori Desa Terbaik pada 2017.
Hal ini ditandai, terutama oleh pencapaiannya dalam menjangkau kepesertaan warga yang telah berada di angka 100 persen. Betul, seluruh masyarkat Desa Olibu telah menikmati air minum bersih Program Pamsimas.
Kisah sukses serupa juga berlaku di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Desa itu terletak di kawasan perbukitan tepi pantai, tepatnya di ujung barat Pulau Ambon.
Demi mewujudkan air minum bersih dan sehat di Larike, masyarakat bersedia gotong royong. Mereka bekerja mengerahkan tenaga, sementara para perempuan menyediakan makan-minum dan rokok.
Berkat kekompakan masyarakat, pembangunan prasarana penampung dan penyaring air bisa diselesaikan dalam waktu tiga bulan. Pemasangan pipa utama, sampai air keluar, cukup sehari selesai. Kini air telah lebih dari 10 tahun menjangkau puluhan rumah di Desa Larike.
Tak cuma dua desa itu yang sukses dengan Pamsimas. Sejumlah desa lain pun telah merasakan nikmatnya air minum sehat.
Baca Juga: Buka Rakornas Pamsimas III 2021, Menteri PUPR: Kalau Program Tak Berfungsi, Laporkan!
Desa Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah; Desa Kakor, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat; dan Desa Wolotopo Timur, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende merupakan desa-desa penerima Program Pamsimas.
Terletak lebih kurang lima kilometer dari dermaga di Desa Haruku, Pulau Haruku, Desa Oma tergolong desa paling awal menjadi peserta Program Pamsimas. Di sini program dimulai pada 2009, atau lebih kurang setahun sejak Pamsimas resmi diluncurkan.
Pamsimas kini memungkinkan sanitasi yang lebih baik di Desa Haruku dan desa-desa sekitarnya. Program Pamsimas memungkinkan bertambahnya rumah yang memiliki jamban sendiri dan semakin sedikit warga yang buang air besar sembarangan.
Lebih dari itu, ketersediaan air yang mudah diakses dan mengalir terus, membuat warga, khususnya para perempuan, punya kesempatan menanam sayur-sayuran dengan sistem hidroponik.
Hal ini dilakukan warga Desa Wolotopo Timur dan Desa Kakor, Nusa Tenggara Timur. Kedua desa ini telah mencapai tingkat sambungan rumah 100 persen.
Saat ini, Desa Wolotopo Timur, yang sebagian wilayahnya berbatasan dengan pantai Laut Sawu, lebih hijau menjelang akhir Juni 2021. Warga Desa Wolotopo Timur baru, dalam setahun terakhir berhasil membudidayakan aneka sayuran.
Dengan kegiatan yang hanya dimungkinkan berkat adanya air bersih ini, sekurang kurangnya kedua desa tersebut telah mengurangi ketergantungan terhadap hasil sayur mayur dari luar dan tentu saja, menghemat pengeluaran.
Berkat air, berbagai upaya baru pun lahir bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kualitas hidup semakin baik, masyarakat semakin sehat, dan kesejahteraan pun meningkat.
Indah Raftiarty ER
Pranata Humas Ahli Muda Kementerian PUPR
Berita Terkait
-
Jangkau Pulau-pulau Kecil, Program Pamsimas Ikut Berkontribusi Siapkan Generasi Emas
-
Pamsimas Menjangkau hingga Pelosok Negeri
-
Berkat Pamsimas, Warga Lokodidi Tak Perlu Dorong Gerobak Lagi untuk Nikmati Air Bersih
-
Pamsimas Juga Libatkan Penyandang Disabilitas
-
Pamsimas Jawab Tantangan Perubahan Iklim dan Kelangkaan Air
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Terkuak! Kejagung Ogah Kasih Keterangan Soal Pemeriksaan Anak Jusuf Hamka karena Ini
-
Sertijab ke KSP Baru M Qodari, AM Putranto Banjir Air Mata: Saya Tentara tapi Bisa Nangis juga
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Terdakwa Tabrak Lari Dituntut Ringan, Anak Korban Ngamuk: Saya Bakal Kirim Surat ke Presiden Prabowo
-
Copot Kepala Sekolah Karena Disiplinkan Anaknya, Kemendagri Periksa Wali Kota Prabumulih
-
Pengumuman PPPK Paruh Waktu Kementerian Agama 2025, Ini Syarat dan Aturannya!
-
Terungkap! Utang BLBI Jadi Biang Kerok, Ini Perkara yang Bikin Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya
-
Selesai! Tutut Soeharto Cabut Gugatan, Menkeu Purbaya Ungkap Pesan Akrab: Beliau Kirim Salam
-
Kejagung Tunggu Red Notice Interpol untuk Jurist Tan, Buron Kasus Korupsi Kemendikbudristek
-
Selain Memburu Riza Chalid, Kejagung Telusuri Aset Saudagar Minyak untuk Kembalikan Kerugian Negara