Suara.com - Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Sartin Hia mengungkapkan lintasan Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) sempat tidak terhubung sebelum akhirnya diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada November 2021. Pembangunan lintasan itu sempat mandek akibat adanya sengketa lahan yang tidak kunjung selesai.
"Lebih dari setahun persoalan ini tidak bisa selesai. Maka lintasan sirkuit Mandalika tidak pernah terhubung tadinya," kata Sartin dalam acara Konsultasi Nasional Peran Mediasi HAM yang disiarkan YouTube Humas Komnas HAM RI, Rabu (8/12/2021).
Alih-alih menggunakan jalur hukum, Sartin mencoba upaya mediasi antara pihak yang terkait dengan sengketa lahan untuk menyelesaikan masalah. Ia tidak menutupi kalau ada pihak lain yang juga ikut memanfaatkan sengketa tersebut.
Karena itu, Sartin juga sempat menghadirkan penasihat hukum untuk ikut menjelaskan untung ruginya apabila sengketa dibawa ke proses hukum.
"Alhamdulillah semua saudara kita sepakat itu diselesaikan di luar pengadilan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sartin sempat menunjukkan sebuah video yang memperlihatkan bagaimana proses mediasi itu berjalan.
"Alhamdulillah selesai satu masalah maka terhubung sirkuit kita, itu yang saya lakukan pada saat itu," ucapnya.
Menurut Sartin, kasus sengketa lahan itu menjadi satu dari beragam masalah yang muncul dari pembangunan Sirkuit Mandalika. Ia tidak menampik apabila terdapat dugaan pelanggaran-pelanggaran HAM yang timbul, namun Sartin mengklaim kalau masalahnya sudah selesai satu per satu.
Sartin menerangkan kalau pihaknya juga menempatkan HAM dalam setiap proses penyelesaian sengketa. Karena itu, ia sangat berharap Komnas HAM ikut membantu memberikan pola-pola lainnya untuk menyelesaikan masalah terutama sengketa lahan yang kerap muncul dalam pembangunan wilayah pariwisata.
Baca Juga: Tinjau Pembangunan Tanggul Pengendali Banjir di Sintang, Jokowi Perintahkan Ini ke KLHK
"Kami sangat juga butuh bantuan pencerahan dari teman-teman Komnas HAM untuk memberikan sinergi metode pola-pola yang harus kita lakukan di dalam menyelesaikan percepatan-percepatan pembangunan pariwisata yang hampir sebagian besar persoalan utamanya adalah persoalan agraria."
Berita Terkait
-
Resmikan Bandara Tebelian, Jokowi Beli Jaket Bomber Motif Khas Dayak Sintang
-
Bandara Tebelian Diresmikan Jokowi, Anggaran Pembuatannya Rp 519 Miliar
-
Aktivis ProDem Tanyakan Sumber Dana Kaesang Borong Saham, Rizal Ramli: Kepo
-
Jokowi Marahi Polisi Soal Mural, Rocky Gerung: Paling Sudah Latihan Berjam-jam
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi