Suara.com - Pengamat terorisme Noor Huda Ismail menilai, penguatan masyarakat sipil menjadi poin yang sangat penting untuk mencegah penyebaran paham radikalisme di Indonesia.
Pasalnya, penyebaran paham radikalisme itu dikatakannya bukan hanya menjadi masalah pimpinan negara, tetapi juga seluruh masyarakat.
"Penguatan masyarakat sipil itu penting banget, karena permasalahan terorisme, radikalisme itu bukan masalahnya permasalahannya pak Jokowi. Siapapun pemimpin negara, meskipun Jokowi sampai 2024, 2025 tetap akan ada juga," kata Noor Huda dalam diskusi bertajuk Ekses Kelompok Taliban terhadap Perkembangan Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme di Indonesia yang disiarkan oleh YouTube Humas Sil dan SKSG UI, Senin (13/12/2021).
Karena itu, Noor Huda menilai kalau masyarakat harus kuat menjaga kedaulatan negaranya sendiri. Ia menyebut kalau penyebaran paham radikalisme masih menjadi pekerjaan rumah masyarakat ke depannya.
Terlebih untuk saat ini, ancaman yang nyata bukan lah berasal dari alumni Afganistan, tetapi alumni internetstan. Penyebaran paham radikal dikatakan Noor Huda saat ini lebih gencar melalui internet.
"Mereka ini yang selalu berkoneksi dengan internet ini," ucapnya.
Selain itu, Noor Huda juga melihat ancaman penyebaran paham radikal kepada aparat keamanan. Ia melihat ada aparat keamanan yang juga mendalami agama dan harus dijaga dengan baik.
"Orang itu enggak membayangkan, yang terlibat di internet itu mulai dari polwan yang ada di Ambon, negara juga bisa kena," tuturnya.
"Ya baik menghidupkan sunnah tetapi kalau ketemu dengan yang lain kacamatanya mesti dipakai ya (bisa) repot itu nanti."
Baca Juga: Pengamat: Taliban Kuasai Afghanistan Bukan JI yang Antusias, Tapi ISIS
Berita Terkait
-
Pengamat: Taliban Kuasai Afghanistan Bukan JI yang Antusias, Tapi ISIS
-
Densus 88 Tangkap 4 Orang Terduga Teroris di Palembang dan Lubuklinggau, Jaringan JI
-
Wabup Pringsewu Tegaskan Ponpes Al Husna tak Terkait Jaringan JI
-
Dalam Dakwaan, Munarman Disebut Mengetahui Adanya Agenda ISIS
-
Jaksa Ungkap Alasan Munarman Diundang ke Acara Pembaiatan ISIS di Makassar
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Kadistamhut DKI Jakarta Sebut 3.635 Pengunjung Ramaikan Wisata Malam Perdana di Ragunan
-
Berkah Pedangang Makanan di Wisata Malam Ragunan, Omzet Mencapai Rp 4 Juta!
-
Lampu Dianggap Kurang Terang, Ragunan Siap Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa
-
Perdana Buka Wisata Malam, Ragunan Langsung Diserbu Ribuan Pengunjung!
-
Ragunan Buka Malam Hari, Jadi Spot Romantis Baru Buat Pasangan Malam Mingguan
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!