Suara.com - "Taiwan adalah seorang pengembara yang pada akhirnya akan pulang ke rumah, bukan bidak catur yang untuk dimainkan oleh orang lain," kata Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi pada hari Minggu (19/12) mengatakan bahwa Taiwan adalah "pengembara" yang pada akhirnya akan pulang dan bukanlah bidak catur yang untuk dimainkan.
Pernyataan Wang menegaskan kembali tekad Beijing untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.
Cina mengklaim bahwa Taiwan secara demokratis masuk ke kekuasaan mereka. Meningkatnya aktivitas militer dan tekanan diplomatik Cina atas Taiwan dalam dua tahun terakhir telah memantik kemarahan Taipei dan keprihatinan Washington.
Dilansir kantor berita Reuters, Wang berkata penyebab ketegangan saat ini adalah langkah pemerintah Taiwan untuk "mengandalkan" Amerika Serikat (AS) untuk "kemerdekaan" mereka, sementara AS dan negara-negara lain berusaha "menggunakan Taiwan untuk mengendalikan Cina."
"Ini adalah tindakan-tindakan sesat yang telah mengubah status quo dan merusak perdamaian di Selat Taiwan, melanggar konsensus komunitas internasional, dan norma dasar hubungan internasional," kata Wang.
Untuk menanggapi situasi ini, Cina pun telah mengambil langkah penanggulangan tegas untuk "mengejutkan keangkuhan" dari mereka yang mencari kemerdekaan Taiwan yang resmi, lanjut Wang.
"Cina harus dan akan bersatu kembali."
Tidak takut kepada AS Cina telah sangat marah akan dukungan yang diberikan AS untuk Taiwan dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Nikaragua Putus Hubungan Diplomatik dengan Taiwan dan Beralih ke China
AS merupakan pendukung penting Taiwan dan pemasok senjatan bagi pulau tersebut meskipun keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik formal.
Pemerintah Taiwan telah berulang kali mengecam tekanan Cina, mengatakan bahwa rakyat Taiwan memiliki hak untuk memutuskan masa depan mereka, dan bahwa mereka tidak akan menyerah pada ancaman. Lebih lanjut Menlu Wang Yi menegaskan bahwa Cina tidak akan takut akan konfrontasi dengan AS.
Namun, pihaknya akan menyambut baik kerja sama yang saling menguntungkan di mana persaingan harus terjadi secara positif.
Masalah dalam hubungan AS-Cina karena adanya "kesalahan penilaian strategis" oleh pihak AS, menurut Wang. rap/ha (Reuters)
Berita Terkait
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Media Belanda Sebut Penasihat Teknis PSSI Gabung Ajax Amsterdam Februari 2026
-
Sukses di SEA Games 2025, Pengamat Ingatkan Segera Fokus Hadapi Asian Games dan Olimpiade
-
Resep Matcha Sederhana Buat Sajian Natal, Estetik dan Mudah Dibuat di Rumah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh