Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin memiliki refleksi akhir tahun 2021. Bagi dia, tahun ini menjadi potret buruk dan rapor merah bagi Indonesia.
"Dikarenakan pemimpin yang zalim yang sudah tidak malu dengan kegagalan yang telak dan membuat susah rakyat," kata Novel Bamukmin kepada Suara.com, Rabu (28/12/2021).
Novel Bamukmin menyebutkan di tengah kesulitan yang dihadapi masyarakat, justru kekayaan sebagian pejabat meningkat. Dia juga menyebut ada yang "menari dengan bisnis PCR dan sebagainya di atas korban nyawa dan penderitaan rakyat."
Dia menyatakan kekecewaannya atas sejumlah tokoh agama yang dijerat dengan hukum dalam kasus kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19, sementara jika menyangkut nama tokoh yang lain dibiarkan.
Novel Bamukmin juga menyesalkan perlakuan terhadap sejumlah aktivis oposisi.
"Menteroriskan aktivis, padahal ulama dan aktivis oposisi yang terdepan membela negara dan Pancasila," kata Novel Bamukmin.
Termasuk kasus penembakan terhadap enam anggota Front Pembela Islam di jalan tol Jakarta - Cikampek kilometer 50 disesalkan Novel Bamukmin. Menurut dia, "tidak terungkap siapa aktor keji dibalik pembantaian itu."
Novel Bamukmin dalam refleksi akhir tahun juga menyinggung Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila yang kontroversial dan buronan kasus korupsi Harun Masiku.
Dia membuka catatan peristiwa bencana tsunami yang terjadi 17 tahun yang lalu di Aceh dan dia menyebut Front Pembela Islam "paling terdepan dan terbanyak serta terlama karena setahun lebih turun dalam aksi kemanusiaan, dimana sempat dapat penghargaan dari WHO."
Baca Juga: Novel Bamukmin Tuduh Gus Yahya Dekat dengan Israel
Front Persaudaraan Islam yang dibentuk setelah Front Pembela Islam dibubarkan pemerintah, manurut dia, tetap konsisten melakukan aksi kemanusiaan.
Tahun 2022, dia berharap keadilan hukum dapat ditegakkan, di antaranya dengan "memenjarakan para terduga penistaan agama, juga para terlapor para inisiator RUU HIP harus juga ditangkap."
"Wajib bebaskan ulama dan aktivis serta usut tuntas mafia vaksin dan PCR."
Berita Terkait
-
Anies Merapat Ke PDIP, Tokoh 212 Sebut Cinta Lama Bersemi Kembali: Dia Awalnya Berpaham Sekuler, Makanya Sejalan
-
Ribuan Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, PA 212: Segera Pecat atau Mengundurkan Diri!
-
Segera Gelar Ijtima Ulama, PA 212 soal Dukungan di Pilkada Jakarta: Kami Ikut Komando Imam Besar Habib Rizieq Shihab
-
Tak Cukup Hanya Bagikan Kopi Lokal Usai Dihujat Netizen, PA 212 Tuntut Zita Anjani Minta Maaf Ke Umat Islam
-
Pamer Minum Starbucks di Mekkah, PA 212: Zita Anjani Melukai Hati Umat Islam
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya