Suara.com - Foto anak berusia 14 tahun dengan luka di bagian kepala diunggah ke media sosial.
Selain foto disertai pula narasi anak itu menjadi korban dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota polisi.
Foto tadi ternyata kemudian menjadi viral dan menyangkut-nyangkutkan nama dua aparat, T, S, dan seorang warga sipil J.
Kejadiannya pada 11 November 2021. Ketika itu, T hendak pergi ke rumah kerabat di Bidara Cina, Jatinegara, dengan membawa mobil.
Tapi perjalanan T terhambat oleh portal yang menutup jalur menuju ke rumah kerabat.
Sekitar 15 orang kemudian datang dan mengelilingi mobil. Salah seorang warga memecahkan kaca kendaraan. Lalu mereka lari.
Belum diketahui bagaimana awal mula warga mendatangi mobil yang membawa T.
T kemudian memindahkan mobil dan beberapa waktu kemudian datang lagi untuk mencari orang-orang yang melakukan penyerangan.
Di situlah T ketemu dengan seorang anak usia 14 tahun yang diduga ikut terlibat memecahkan kaca mobil.
Baca Juga: Ibu di Sidoarjo Ini Emosi Mantan Suami Tak Ditahan Setelah Aniaya Anak Kandung
"Di situlah mereka akhirnya dipukuli. Termasuk si AH sama AD," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan, Jumat (24/12/2021).
Peristiwa itu kemudian menjadi kasus hukum. Polisi menghimpun keterangan dari sejumlah saksi.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan menyebut polisi yang diduga melakukan penganiayaan berjumlah dua orang. Mereka dibantu seorang warga sipil.
"Ketiga pelaku secara bersama-sama memukuli kedua korban dengan menggunakan tangan kosong dan tongkat Polri," kata Zulpan, Jumat (24/12/2021).
T dan S kemudian menjalani pemeriksaan. J tidak datang ketika dipanggil polisi.
Kasus yang diduga melibatkan T dan S sekarang sudah naik ke tingkat penyidikan.
Tag
Berita Terkait
-
Gegara Rokok, Bripda TT Tega Aniaya 2 Siswa SPN Hingga Viral, Kapolda NTT Tak Tinggal Diam
-
Sinopsis Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel, Diangkat dari Kisah Nyata!
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran