Suara.com - Ada dugaan tentang siasat terselubung dari para elite partai politik (Parpol) yang sengaja 'menampar' Presiden Joko Widodo alias Jokowi terkait wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.
Melansir wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Sebelumnya, wacana itu digaungkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh mengungkapkan siasat tersebut dengan kritik yang menohok.
Menurutnya, usulan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi terlihat jelas sebagai jebakan.
"Iya betul sekali, usulan itu bukan hanya secara sengaja menampar wajah Pak Jokowi, melainkan juga seperti sedang menjebaknya," jelas Akhrom seperti dikutip wartaekonomi, Rabu (9/3).
Melihat hal itu, Akhrom mengingatkan ucapan Presiden Jokowi soal menolak wacana tersebut.
Menurutnya, semua pihak seharusnya bisa menghormati keputusan Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi sudah bertindak. Jadi, tindakan Pak Jokowi sesuaikan dan jalankan saja amanat UU dan cita-cita reformasi. Saya kira itu jauh lebih baik," ungkapnya.
Dengan demikian, Akhrom menyarankan Presiden Jokowi agar tidak perlu menanggapi wacana yang merusak demokrasi tersebut.
Baca Juga: Hadar Nafis Gumay Ungkap Anggaran Pemilu 2024 Belum Disetujui hingga Sekarang
Sebab, kata Akhrom, rakyat saat ini mampu menilai siapa dalang yang tengah berambisius terkait kuasa di Indonesia.
"Artinya apabila ada pihak-pihak yang terus mendesak Pak Jokowi baik dari dalam tubuhnya sendiri dan atau dari pihak luar, tidak perlu lagi ditanggapi adanya wacana yang syarat kepentingan tersebut. Biarkan rakyat yang menilai, siapa yang berambisius?" kata Akhrom.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi Didesak Tindak Tegas Kelangkaan Minyak Goreng: Rakyat Sampai Bolak Balik Minimarket
-
Tekankan Pentingnya Peran KY Dalam Reformasi Peradilan, Jokowi: untuk Perkuat Penegakan Hukum yang Bebas Korupsi
-
Daftar Penceramah Radikal Beredar di Media Sosial, KSP Minta Masyarakat Tidak Terpancing Informasi Belum Jelas
-
Kader PAN Nilai Dukungan Wacana Penundaan Pemilu 2024 Tak Bertentangan dengan Demokrasi
-
Hadar Nafis Gumay Ungkap Anggaran Pemilu 2024 Belum Disetujui hingga Sekarang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa