Suara.com - Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam, menilai rencana pertemuan Demokrat dengan PDIP dianggap sebagai langkah progresif untuk menghadirkan pendidikan politik.
Ia menilai Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhono (AHY) bisa menjadi agen perubahan menyudahi dendam politik antara PDIP dengan Demokrat.
"PDIP dan Partai Demokrat itu tidak memiliki perbedaan ideologi. Keduanya sama-sama nasionalis dan juga dekat dengan elemen Islam moderat. Karena itu, pertemuan Puan dan AHY nantinya harus bisa menyudahi tradisi politik dendam," kata Khoirul kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).
Menurutnya, sebagai pemimpin muda, Puan dan AHY tentunya memiliki cara pandang yang lebih terbuka dan egaliter. Karena saat ini, Indonesia harus dibangun di atas sinergi dan kolaborasi.
"Puan dan AHY harus bisa menjadi agen perubahan di lingkaran masing-masing, yang bisa mentralisir anasir-anasir konfliktual, guna menghentikan polarisasi dan perpecahan," tuturnya.
Lebih lanjut, Khoirul menyampaikan, jika pertemuan nanti terwujud, maka diminta tak hanya sekadar menghadirkan basa-basi politik belaka. Menurutnya, hal itu harus dilandasi itikad baik.
"Karena, pertemuan Puan-AHY nantinya tidak boleh hanya sekadar manuver politik basa-basi, tetapi benar-benar harus dilandaskan pada itikad baik bagi hadirnya "silaturahmi substansi" berupa pertemuan visi dan misi kebangsaan yang lebih produktif dan kolaboratif, antar semua elemen bangsa ke depan," tuturnya.
Terbuka Dengan PDIP
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa Partai Demokrat selama ini tidak memiliki hambatan atau kendala apa pun untuk membangun silaturahmi dan komunikasi dengan partai politik lain, termasuk PDI Perjuangan.
Baca Juga: Anggota DPR RI dari Demokrat Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Dugaan Kasus Pencabulan
"Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga sempat bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan Mbak Puan selaku Ketua DPR RI dan salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan didampingi oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto pada tanggal 6 Agustus 2020," kata Herzaky dikutip dari ANTARA di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Saat itu, tutur Herzaky, AHY dan Puan sama-sama berikhtiar untuk mencari solusi terbaik bagi masyarakat yang terdampak ekonomi dan kesehatannya akibat pandemi COVID-19.
"Sebelumnya, Ketum AHY dan Mas Ibas (Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI) juga sudah bersilaturahmi ke kediaman Ibu Megawati (Ketua Umum PDIP) di Teuku Umar," ucap Herzaky.
Seperti yang kerap disampaikan oleh AHY, kata Herzaky, membangun bangsa tidak bisa sendirian. Itulah mengapa Partai Demokrat selalu aktif menjalankan silaturahmi ke berbagai elemen bangsa, termasuk ke partai-partai politik.
"Kami di Demokrat meyakini bahwa kebersamaan antarpartai politik yang dirajut akan melahirkan kolaborasi dan sinergi untuk kepentingan bersama, yaitu membangun Indonesia yang makin aman, damai, adil, sejahtera, dan maju," kata Herzaky.
Kontestasi, kompetisi, persaingan, dan pertarungan, tentunya tidak akan terlepas dalam kehidupan politik dan demokrasi. Akan tetapi, pada titik-titik tertentu, bersama partai politik bisa hadirkan solusi yang terbaik bagi masyarakat.
"Sekali lagi, seperti pesan Ketum AHY, silaturahmi ke berbagai elemen bangsa membawa energi tersendiri bagi Partai Demokrat untuk terus berbuat bagi rakyat Indonesia," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Anggota DPR Inisial DK Dilaporkan ke Bareskrim Polri Kasus Pencabulan, MKD Beri Respons
-
Anggota DPR RI dari Demokrat Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Dugaan Kasus Pencabulan
-
Duet Puan-Anies di Pilpres 2024 Mencuat, Waketum Nasdem: Semua Mau Jadi Capres!
-
Duet Puan Maharani Dan Anies Baswedan Dinilai Ide Bagus Tapi Sulit Terwujud
-
Puan Anies Duet, Nasdem : Bagus, Tapi ...
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO