Suara.com - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menjadi salah satu korban peretasan data pribadi. Dia mengatakan isi WhatsApp-nya bocor beberapa waktu yang lalu.
Semenjak datanya bocor ke internet, Muhaimin mengatakan bahwa dia mendapatkankan ratusan pesan ke WA-nya.
"... ratusan WA masuk. Berbagai macam. Itu karena bocor. Di situ bahayanya," kata Muhaimin di gedung DPR, hari ini.
Muhaimin mengatakan dia heran sekali dengan kejadian ini dan dia menyebut "ini mengerikan."
Tak ingin diberondong pesan ke WA-nya, Muhaimin untuk sementara waktu tidak menggunakan aplikasi WA.
"Karena itu saya mengundurkan diri dari WA hari ini. Karena WA saya bocor dengan macam-macam isinya. Sementara mundur dulu nggak WA - WA-an," kata dia..
Sejumlah tokoh sebelumnya juga menjadi korban peretasan data pribadi, seperti Menteri Mahfud MD dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Data yang disebarkan ke internet seperti nomor telepon, nama, jenis kelamin, nomor induk kependudukan, nomor kartu keluarga, alamat, tempat tanggal lahir, pekerjaan, pendidikan, agama, golongan darah, status pernikahan, status keluarga, nama ibu dan ayah, hingga nomor sertifikat vaksin.
Pegiat media sosial Permadi Arya juga menjadi korban.
Baca Juga: Arti Nama Bjorka, Hacker yang 'Serang' Indonesia: Ternyata Berasal dari Swedia
Peretasan data dilakukan oleh peretas yang mengidentifikasi diri sebagai Bjorka.
Muhaimin mengatakan kebocoran data pribadi mengindikasikan sistem pertahanan nasional terganggu.
"Saya kira gini, ini darurat ya sebagai orang yang menjadi korban dibuka (datanya) ini berarti pertahanan nasional kita terganggu," kata Muhaimin.
Muhaimin menyebut keadaan sekarang sudah seperti perang.
"Saya kira pemerintah apakah kominfo atau menkopolhukam atau kepolisian harus bahu membahu. Ini perang, ini pasukan harus disiapkan, tempur ini, jangan leha-leha. Rakyat kita terganggu," kata dia.
Muhaimin menyatakan bahwa dia akan mendorong agar RUU Perlidungan Data Pribadi segera disahkan -- saat ini pembahasannya sudah masuk ke pengambilan keputusan tingkat I.
Berita Terkait
-
Lulusan SMK Tahun Berapa Pun Bisa Ikut Program Kerja ke Luar Negeri, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
Mahfud MD Soroti Reformasi Polri, Sebut Polri Sedang Jadi Perhatian Publik!
-
Mahfud MD Bantah Dirinya Pernah Sebut Ijazah Jokowi Asli: Itu Pelintiran dan Bohong
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan