Suara.com - Pegiat media sosoal sekaligus pengamat politik Jhon Sitorus memuji habis Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pujian itu disampaikan Jhon Sitorus melalui akun Twitternya pada Rabu (4/1/2023).
Pada cuitannya, Jhon Sitorus menyebutkan bahwa memilih Ganjar adalah memilih ke-Indonesiaan. Menurutnya Ganjar merupakan pemimpin yang merakyat bukan pura-pura merakyat.
"Memilih Ganjar Pranowo adalah memilih ke-Indonesiaan," tulis Jhon Sitorus.
"Kita tidak sekadar memilih calon Presiden, tetapi kita memilih pemimpin yang benar-benar merakyat bukan berpura-pura merakyat," tambahnya.
Lebih lanjut Jhon Sitorus menyebutkan bahwa bahwa Ganjar tidak menggunakan identitas sebagai alat politik.
"Pemimpin yang tak menggunakan identitas sebagai alat politik, tapi identitas sebagai pemersatu bangsa," ungkap John Sitorus.
"Pemimpin yang tegas mempertahankan Pancasila bukan Ideologi asing. Pemimpin yang tegas melawan radikalisme dan tindak terorisme. Pemimpin itu adalah ketegasan dari pernyataan dan tindakan," tambahnya.
Cuitan Jhon Sitorus tersebut sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Kita butuh elite yang mikirin rakyat bukan merakyat untuk jadi elite," komentar warganet.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah PDIP Resmi Usung Puan Maharani jadi Capres 2024?
"Anda pikir Anies enggak merakyat?" imbuh warganet lain.
"Lah Ganjar memimpin provinsi aja jadi provinsi termiskin," tulis warganet di kolom komentar.
"Semoga jadi penerus Jokowi," timpal lainnya.
Ganjar Pranowo memang bekalangan disebut-sebut menjadi salah satu bakal calon presiden (bacapres) 2024 mendatang.
Ganjar bersama dua kandidat lain yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto selalu menempati elektabilitas tertinggi survei. Kendati demikian, berbeda dengan Anies dan Prabowo, Ganjar sama sekali belum diusung oleh partai mana pun termasuk PDI Perjuangan.
Berita Terkait
-
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Capres Tembus 30 Persen, Anies dan Prabowo Keok di Bawah Ganjar Pranowo
-
Uang Zakat Jateng Diduga Mengalir ke Kader PDIP, Wapres: Baznas Jangan Dipolitisasi!
-
KPK Disebut Bakal Naikkan Status Kasus Formula E ke Penyidikan, Akal-akalan buat Halangi Anies Baswedan?
-
CEK FAKTA: Benarkah Ganjar Pranowo Terbukti Pakai Dana Baznas Buat Curangi Anies Baswedan?
-
CEK FAKTA: Benarkah PDIP Resmi Usung Puan Maharani jadi Capres 2024?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional
-
KPK Sebut Penyidikan Kasus Haji Segera Rampung, Bagaimana Nasib Gus Yaqut hingga Bos Maktour?