Suara.com - Wakil Ketua Umum partai Gerindra Fadli Zon menyebut pihaknya memiliki tradisi mengumumkan bakal calon wakil presiden pada menit-menit akhir jelang ditutupnya pendaftaran pasangan capres dan cawapres.
“Kan kita tahu seperti pada waktu lalu juga di Pemilu 2019, di 2014, kami selalu tradisinya itu last minute. Bahkan, ada yang beberapa jam sebelumnya,” kata Fadli ditemui usai Sidang Umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Ke-44 di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Dia menilai pengumuman pasangan calon capres-cawapres di menit akhir juga menjadi elemen kejutan sebagai strategi yang dilancarkan pihaknya.
“Ya, karena itu juga mungkin bagian dari strategi, ada yang namanya element of surprise. Kalau diumumkan dari sekarang ya enggak surprise lagi," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pengumuman nama cawapres tidak perlu dilakukan secara terburu-buru karena dalam penentuannya banyak aspek yang harus dipertimbangkan.
"Dari calon-calon yang ada itu yang sudah menentukan calonnya belum ada yang definitif, bahkan ya masih banyak yang semuanya itu wait and see sambil melihat indikator-indikator melalui survei dan sebagainya. Jadi saya kira tradisinya itu last minute," katanya.
Apalagi, tambah dia, nama cawapres akan digodok seksama terlebih dahulu dengan partai politik Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KKIR.
"Pasti itu akan menjadi perbincangan dan pertimbangan yang sangat penting oleh Pak Prabowo dan juga Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) dan juga yang lain-lain," tuturnya.
Fadli menambahkan bahwa hubungan antara Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih berjalan dengan baik hingga saat ini.
Baca Juga: Gencar Desak Anies Segera Umumkan Cawapres, Demokrat Khawatir AHY Tak Dipilih?
"Terkait dengan isi pilpres, saya kira dari Pak Prabowo sendiri mengatakan tetap kami solid bersama-sama. Apalagi waktunya juga masih ada ruang gitu, ya. Jadi deadline untuk penentuan itu kan masih cukup panjang karena itu kan pak Prabowo bilang, 'Gus (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) jangan ke mana-mana kira-kira begitu'," ucap dia.
Terkait adanya pernyataan yang menyebut PKB akan berpindah koalisi lantaran Partai Gerindra tak kunjung mengumumkan cawapresnya, dia menilai hal tersebut sebagai dinamika perbedaan pendapat di internal.
"Saya kira mudah-mudahan tidak ada masalah ya, dalam politik kan biasa kalau ada pernyataan-pernyataan," ucap dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar