Suara.com - Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membagikan momen mengunjungi Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung), Selasa (5/3/2024).
Ketua Umum Partai Demokrat ini menjelaskan kunjungannya tersebut untuk menguatkan kementeriannya menggebuk mafia tanah serta menyelesaikan persoalan tersebut.
AHY tak sendiri saat menemui Jaksa Agung ST Burhanuddin bersama jajaran. Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini menyebut ia didampingi Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni dan pejabat Kementerian ATR/BPN.
"Dalam menguatkan upaya @atr_bpn "menggebuk" mafia tanah dan menyelesaikan persoalan tanah yang merugikan masyarakat, saya didampingi Mas Wamen & beberapa pejabat kementerian melakukan kunjungan ke @KejaksaanRI," cuitnya di akun X @AgusYudhoyono, Selasa (5/3/2024).
Dia menyampaikan jika silaturahmi dengan Kejagung sebagai langkah memperkuat sinergi dan kolaborasi antar lembaga untuk menyelaraskan agenda prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Silaturahmi ini dalam rangka memperkuat sinergi dan kolaborasi kedua lembaga untuk terus bergerak memberikan pelayanan yang cepat dan profesional serta menyelaraskan upaya-upaya kami dalam menyelesaikan agenda prioritas dari Presiden. Terima kasih pak Burhanuddin dan segenap petinggi Kejaksaan atas sambutan hangatnya." sambung AHY.
Dalam cuitannya itu, AHY menyertakan empat foto dirinya bersama pejabat kementerian berdiskusi dengan Jaksa Agung dan jajarannya.
Unggahan ini mendapat reaksi beragam dari publik. Ada juga yang meminta sang menteri untuk menyelesaian permasalahan hak milik tanah di Batam Kepulauan Riau (Kepri).
Tak sedikit juga yang ingin melihat bukti AHY menyelesaian permasalahan tanah.
"Masyarakat kampung tua batam menunggu kedatangan ketum AHY Sebagai mentri pertahanan membantu masyarakat kampung tua untuk mendapatkan sertifikat hak milik atas tanah . Tks Nursin batam," tulis warganet di kolom komentar.
"Nanti kalo dah nggebuk kasih tahu kami juga ya pak men, biar kami lihat hasilnya." ungkap netizen.
"Buktikan dong yg kakap jgn yg teri2 biar ga dibilang ndobos," sahut yang lain.
Tag
Berita Terkait
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
AHY Ungkap Wasiat Sakral Sarwo Edhie Wibowo Usai Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta