Suara.com - Prabowo Subianto dalam sebuah opini di The Diplomat disebut kurang dikenal secara baik oleh dunia barat. Hal ini dianggap berkebalikan dengan pemikiran serta latar belakang pendidikannya yang terpengaruh budaya barat, mengingat masa sekolahnya pernah dilewati di Eropa.
Prabowo yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024, sering kali dipahami secara kurang pas. Banyak kritikus memandangnya berdasarkan narasi politik yang sempit dan informasi yang salah, tetapi bagi mereka yang benar-benar mengenalnya akan melihat sosok Prabowo sebagai seorang pemimpin yang bertekad dengan komitmen yang mendalam terhadap negaranya.
Salah satu contoh, tak banyak yang tahu kalau Prabowo ternyata bersahabat dengan Xanana Gusmao. Padahal pada masanya, dua sosok ini ada dalam posisi yang bertentangan di mana Gusmao merupakan pemimpin perjuangan rakyat Timor Timur, sementara Prabowo adalah prajurit Indonesia yang bertugas di sana selama bertahun-tahun.
Meski demikian, dalam sebuah momen rekonsiliasi Prabowo dengan hangat memuji Gusmão, dan keduanya berpelukan, sebuah isyarat yang menandai dimulainya persahabatan yang langgeng.
Gusmao pun ternyata menyimpan rasa hormat pada Prabowo, terlebih tentang perilaku Prabowo selama perang, di mana, menurut para prajurit yang bertugas bersamanya, ia telah berperilaku dengan integritas.
Prabowo juga disebut layak dipahami berdasarkan keterpilihannya sebagai Menteri Pertahanan di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi. Alih-alih merongrong pemerintahan dengan kritik yang membabibuta, Prabowo dinilai memimpin oposisi secara terukur dan bermartabat.
Sikap tersebut dan kritik-kritiknya yang membangun dianggap sebagai kesetiaan yang membuatnya dipercaya menjadi menteri.
Prabowo Legowo
Selama menjadi oposisi, Prabowo juga disebut legowo. Alih-alih mengeluh dan mengutuk kekalahannya di pilpres 2014, Prabowo dikatakan lebih mengeluh soal masa depan negara. Kekagumannya pada tradisi demokrasi Amerika Serikat juga membuat Prabowo dianggap sebagai sosok yang mengejutkan.
Baca Juga: Lengser dari Pimpinan DPR, Cak Imin Blak-blakan Ogah jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Kenapa?
Tuduhan pelanggaran HAM yang berulang kali dialamatkan pada Prabowo dianggap tidak dilengkapi dengan bukti-bukti yang kuat.
Fakta sederhananya adalah, bahwa tuduhan-tuduhan ini tidak terbukti dan dia tidak pernah diadili atau dihukum di pengadilan. Karena bukti hukum yang definitif tidak pernah ditetapkan dalam lingkungan pengadilan formal, tuduhan-tuduhan itu disebut tetap jadi tuduhan.
Salah satu contoh ialah penculikan pentolan mahasiswa tahun 1998, yang ternyata menyimpan cerita lain di balik peristiwa ini. Menurut mereka yang pernah bekerja di bawahnya, Prabowo memberikan perintah tegas agar tidak ada yang disakiti oleh mahasiswa. Bahkan, beberapa mahasiswa ini kemudian menjadi anggota Gerindra, partai politiknya.
Meskipun dijalankan atas perintah rezim yang terkenal dengan cengkeraman besinya, Tindakan Prabowo tersebut diatur oleh kode pribadi yang berupaya meminimalkan kerugian, ini dinilai sebagai fakta yang sering diabaikan dalam narasi yang lebih luas.
Disebutkan pula pengakuan Bambang Harymurti, wartawan yang merupakan sasaran perintah penculikan. Ia pernah mengatakan bahwa alih-alih menculiknya, Prabowo hanya mengunjunginya dan berjanji bahwa dia tidak akan pernah diculik atau disakiti di bawah pengawasannya. Itu adalah janji yang ditepati.
Pembentukan Karakter Prabowo
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Bantah Aktivis Syahdan Husein Mogok Makan di Tahanan, Polisi Tunjukkan Bukti Ini!
-
Warning dari Senayan Buat Erick Thohir: Boleh Rangkap Jabatan, Tapi....
-
Nasib Wali Kota Prabumulih Buntut Ulah Anak: Disemprot Kemendagri, LHKPN Diubek-ubek KPK
-
Imbas Ramal Prabowo Rombak Kabinet, Rocky Gerung Curhat Banjir Protes Publik: Reshuffle Terburuk!
-
Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Viral Brutal! Anak Polisi Hajar Wakil Kepsek di Ruang BK SMA Sinjai, Ayah Hanya Menonton?
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat