Suara.com - Kemampuan berbahasa Inggris Presiden Prabowo Subianto dipuji oleh Donald Trump, baru-baru ini. Pujian itu diutarakan ketika Prabowo memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Trump dalam Pemilu AS.
Sebagaimana diketahui, skill bahasa Inggris Prabowo memang cukup mumpuni. Hal ini ia dapatkan tak hanya dari pendidikan tapi juga pengalaman tinggal cukup lama di luar negeri.
Usai peristiwa 1998, Prabowo pernah hijrah ke luar Negeri, tepatnya ke Yordania. Lantas berapa lama Prabowo tinggal di luar negeri? Nah untuk mengetahuinya, simak berikut ini ulasannya.
Ucapan Selamat Prabowo ke Trump
Seperti diketahui, belakangan ini Prabowo sedang ramai jadi perbincangan publik. Bagaimana tidak, Prabowo kini telah resmi menjadi Presiden Indonesia untuk periode 2024-2029. Ia didampingi Gibran Raka Buming sebagai Wakil Presiden.
Sebagai presiden terpilih Indonesia, Prabowo pun memberikan ucapan selamat kepada Trump setelah menang Pemilu AS.
Menggunakan Bahasa Inggris, Prabowo Subianto memberikan selamat atas terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
"Saya ingin mengucapkan selamat untuk Anda sudah terpilih menjadi presiden Amerika Serikat di pemilu," ucap Prabowo Subianto kepada Trump melalui telepon.
Dalam pembicaraan tersebut, Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk bisa bertemu dengan Trump secara langsung dan memberikan selamat.
Baca Juga: Biden Ingin Dialog, Trump Pilih Konfrontasi? Arah Baru Hubungan AS-China
Hal itu disambut baik oleh Donald Trump yang mempersilakan Prabowo untuk menemuinya kapan saja. Trump pun memberikan apresiasi atas ucapan tersebut dan memuji bahasa Inggris Prabowo.
"Apa yang Anda lakukan di Indonesia sangat baik. Saya bangga dengan Anda. Luar biasa. Dan bahasa Inggris Anda sangat bagus," kata Trump.
Seiring dengan ramainya pemberitaan tentang Presiden Prabowo, riwayat Prabowo pernah tinggal di luar negeri pun turut mencuri perhatian. Seperti yang telah disebutkan di atas, Prabowo sempat tinggal di Yordania pada usai peristiwa 1998.
Kepergian Prabowo ke Yordania sempat memunculkan spekulasi publik bahwa Ia kabur. Namun menurut pengakuan teman-temannya, Prabowo pergi ke Yordania karena untuk menghindari fitnah karena pada saa itu situasi sedang panas-panasnya.
Terlepas dari itu, mungkin ada yang penasaran kira-kira berapa lama Prabowo tinggal di luar negeri? Nah untuk selengkapnya, yuk simak berikut ini informasinya yang dilansir dari berbagai sumber.
Berapa Lama Prabowo Tinggal Di Luar Negeri
Diketahui bahwa kepergian Prabowo ke luar negeri, tepatnya Yordania, karena Ia ditawari secara langsung oleh Pangeran Abdullah agar sementara di Negara tersebut. Prabowo menerima tawaran tersebut.
Selama Prabowo di luar Negeri usai peristiwa 1998, Ia juga beberapa kali bolak balik antar Negara yakni Amman di Yordania, Mi Casa di Kuala Lumpur, hingga Eropa. Lalu pada tahun 2009, Prabowo kembali ke Indonesia. Itu artinya, Prabowo di luar negeri selama 11 tahun.
Selama di Yordania, Ia tinggal di apartemen dengan biaya pribadi. Prabowo sempat ditawari oleh pangeran Abdullah untuk tinggal di Istananya. Namun Prabowo menolak dan Ia lebih memilih untuk tetap tinggal di apartemen.
Sebagai informasi, Pangeran Abdullah ini merupakan sahabat Prabowo saat keduanya masih sama-sama menjalani pendidikan di Fort Benning. Adapun Fort Benning ini merupakan lembaga pendidikan pasukan khusus AS.
Setibanya di Indonesia tahun 2009, Prabowo pun langsung mendirikan partai Gerindra dan mengikuti pencalonan Presiden. Selain itu, diketahui juga Prabowo mengembangkan usaha di sektor pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.
Sebagai informasi tambahan, Prabowo juga pernah tinggal di Amerika Serikat saat masih menjalani pendidikan militer sebagai TNI. Ini juga yang membuat Prabowo fasih bahasa Inggris. Bahkan, Presiden Trump pun memuji bahasa Inggris Prabowo.
Demikian ulasan mengenai berapa lama Prabowo tinggal di luar negeri yang belakangan ini turut menjadi perbincangan hangat warganet. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO