Suara.com - Layanan kesehatan merupakan kebutuhan yang krusial bagi masyarakat. Berbagai upaya pembenahan dilakukan Pemprov DKI Jakarta lewat dukungan DPRD.
Berbagai usul peningkatan program layanan kesehatan terus dirumuskan oleh eksekutif dan legislatif. Termasuk dalam menentukan besaran anggaran yang dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan program kerja.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menegaskan, pihaknya mendukung berbagai program layanan kesehatan yang sudah berjalan. Bahkan dalam upaya meningkatkan kualitas dan standar layanan kesehatan. Kendati pelaksanaan layanan kesehatan selama ini sudah berjalan cukup baik.
Guna meningkatkan fasilitas kesehatan, DPRD DKI Jakarta juga mendukung pembangunan RSUD dan Puskesmas di seluruh wilayah. Hal itu demi mewujudkan pemerataan fasilitas kesehatan bagi masyarakat.
Saat ini, Jakarta memiliki sekitar 196 rumah sakit, 44 Puskesmas tingkat kecamatan, dan 267 Puskesmas tingkat kelurahan. Penyebaqran fasilitas kesehatan itu sudah mendekati standar yang ditetapkan organisasi Kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization). "Jika merujuk standar WHO, yaitu satu tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk," ungkap Rany.
Dalam proyeksi tahun 2025, beberapa program kesehatan akan difokuskan pada pencegahan kasus gizi buruk atau stunting, penurunan angka kematian bayi, serta peningkatan layanan bagi warga lanjut usia (Lansia). Apalagi, sebanyak satu juta Lansia di Jakarta memerlukan perhatian khusus. “Kami berharap layanan Puskesmas dan bidan bisa mengintegrasikan program ini," tutur Rani.
Dari sisi kualitas tenaga kesehatan, menurut Rany, perlu ada peningkatan keterampilan. Khususnya, dokter dan perawat. Karena itu, DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran dalam pelatihan hingga program magang. Termasuk dalam upaya meningkatkan jumlah tenaga medis.
Selain itu, DPRD DKI Jakarta juga mendukung memperbanyak jumlah laboratorium kesehatan. Tujuannya, mempercepat deteksi dini penyakit. Begitu juga dengan perbaikan sarana pendukung, seperti Posyandu (pos layanan terpadu) dan layanan ambulans.
Peningkatan fasilitas Posyandu dan pembaruan peralatan ambulans akan memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat. "Ujung tombak di lapangan. Sehingga keduanya akan terus ditingkatkan kualitasnya," tutur Rany.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Cara Cek Bansos KIS BPJS Anda Sekarang Juga
Terkait dengan dukungan anggaran, DPRD DKI Jakarta mengalokasikan dana daerah untuk pencegahan, penanganan, dan penelitian kesehatan di masyarakat.
Antara lain, mendorong peningkatan standar rumah sakit. Targetnya, menyediakan lebih banyak rumah sakit khusus dan berstandar paripurna. Seperti, RSUD Duren Sawit (layanan kesehatan jiwa) dan RSUD Tarakan (layanan jantung dan stroke).
Aspirasi Publik
Satu di antara layanan kesehatan yang perlu ditingkatkan terkait dengan kebutuhan bagi masyarakat menengah ke bawah, yakni layanan BPJS. Pasalnya selama ini, cakupan layanan BPJS masih terbatas.
"Jakarta harus menjadi barometer layanan kesehatan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga setara dengan standar Asia," ujar Rany.
DPRD DKI Jakarta banyak menerima aspirasi publik mengenai layanan BPJS. Terutama terkait ketersediaan kamar inap dan waktu tunggu pasien.
Berita Terkait
-
Program Penanggulangan Banjir Jadi Bagian Fokus DPRD DKI Jakarta
-
Daftar 21 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
-
DPRD DKI Kawal Program Penyediaan Air Bersih untuk Warga Jakarta
-
Jaminan Sosial Pegang Peranan Penting Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
-
Cak Imin Akui BPJS Kesehatan Belum Bisa Diklaim untuk Pengobatan Judol di Beberapa RS
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum