Suara.com - Pada hari Rabu, Gedung Putih menolak untuk mengakui bahwa telah terjadi genosida di Jalur Gaza, Palestina, meskipun sebelumnya mereka mengkonfirmasi adanya genosida di Sudan yang dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, menyatakan, "Tidak ada genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina."
Ia menjelaskan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyebut bahwa di Sudan terjadi genosida karena adanya pemerkosaan, pembunuhan, dan penyiksaan yang dilakukan secara sistematis terhadap orang-orang berdasarkan kelompok etnis mereka.
Kirby merujuk pada pernyataan Blinken pada 7 Januari yang menekankan bahwa tindakan RSF terhadap rakyat Sudan adalah bentuk genosida.
Dalam konteks itu, Blinken mengindikasikan bahwa RSF melakukan serangan langsung terhadap warga sipil dan menargetkan laki-laki berdasarkan etnis, serta secara sengaja menyasar wanita dan anak-anak untuk pelecehan.
Namun, Kirby berpendapat bahwa situasi di Gaza berbeda, dengan mengatakan bahwa tentara Israel tidak memiliki niat untuk membunuh orang-orang tak bersalah secara rasional. "Meskipun demikian, kami menyadari bahwa ada banyak korban sipil dalam konflik ini, yang terlalu banyak," tambahnya.
Sementara itu, beberapa organisasi internasional, termasuk komite khusus PBB dan Amnesty International, berpendapat bahwa genosida di Gaza memang terjadi.
Komite PBB yang menyelidiki tindakan Israel berkomentar bahwa Israel terus mengepung Gaza, menolak bantuan kemanusiaan, serta membunuh warga sipil dan petugas kesehatan meskipun ada tekanan dari Majelis Umum PBB dan perintah Mahkamah Internasional.
Mereka menilai bahwa Israel sengaja menciptakan kondisi yang mengakibatkan kematian dan kelaparan sebagai strategi perang, yang mencerminkan tindakan hukuman kolektif terhadap penduduk Palestina.
Baca Juga: Kontroversi Drama When The Phone Rings, Kenapa Ramai Warganet Usulkan Boikot?
Sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 45.800 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat tinggi Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan pejabat pertahanan, Yoav Gallant, terkait dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel saat ini menghadapi tuntutan di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait dugaan genosida dalam serangan mereka ke Jalur Gaza.
Berita Terkait
-
Kebakaran Hutan Buat Amerika Alami Kerugian Rp 925 Triliun
-
49 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel Terbaru, Hamas Serukan Negara Muslim Hadapi Ambisi Israel
-
Eks Menhan Israel Akui Negaranya Lakukan Kejahatan Perang di Gaza!
-
Liga Arab dan UEA Kecam Peta Israel yang Diklaim Meliputi Wilayah Negara Lain
-
Kontroversi Drama When The Phone Rings, Kenapa Ramai Warganet Usulkan Boikot?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Anggaran Perbaikan Gizi Bayi dan Ibu Hamil Diduga Dikorupsi, KPK Buka Suara
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Atasi Keluhan Pengemudi Ugal-ugalan, Gubernur Pramono Setujui Pelatihan 1.000 Sopir Baru Mikrotrans
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng