Suara.com - Presiden Donald Trump pada Kamis (6/2) menegaskan bahwa tidak ada tentara AS yang akan diterjunkan ke Jalur Gaza dalam rencananya mengenai penyelesaian konflik di wilayah tersebut.
Pernyataan ini muncul beberapa hari setelah Trump mengusulkan bahwa Amerika Serikat bisa mengambil alih dan memiliki Gaza setelah pertempuran berakhir, yang menuai reaksi beragam.
"Tidak diperlukan tentara AS! Stabilitas untuk kawasan ini akan berkuasa!!!" kata Trump dalam unggahannya di platform Truth Social.
Ia menambahkan bahwa Israel akan menyerahkan Gaza kepada Amerika Serikat setelah konflik selesai.
Trump mengonfirmasi bahwa warga Palestina yang terdampak perang akan dipindahkan ke komunitas yang lebih aman dengan perumahan yang lebih modern dan indah di kawasan tersebut.
Rencana Trump sempat menarik perhatian besar pekan ini ketika ia mengumumkan pada konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza.
Namun, setelah mendapat kritikan dari berbagai pihak, termasuk warga Palestina, pemerintah Arab, dan pemimpin dunia, rencana tersebut tampaknya mengalami peninjauan kembali.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengklarifikasi bahwa gagasan tersebut tidak bermaksud untuk bersikap musuh terhadap pihak manapun, sementara Gedung Putih juga menyatakan tidak ada komitmen untuk mengirim pasukan AS ke Gaza.
Trump, dalam klarifikasinya, menegaskan bahwa rencana tersebut akan fokus pada pembangunan dan relokasi warga Palestina, bukan keterlibatan militer.
Baca Juga: Hamas Kecam Rencana Trump Ambil Alih Gaza, Sebut sebagai Deklarasi Niat Menduduki Wilayah Palestina
Gagasan ini menambah ketegangan dalam konflik yang telah berlangsung lama, dengan banyak pihak meragukan bagaimana rencana tersebut akan diimplementasikan mengingat kompleksitas situasi di Gaza dan reaksi internasional terhadap kebijakan tersebut.
Berita Terkait
-
Hamas Kecam Rencana Trump Ambil Alih Gaza, Sebut sebagai Deklarasi Niat Menduduki Wilayah Palestina
-
Badai Musim Dingin Perparah Derita Warga Gaza di Tengah Ancaman Pengusiran
-
Trump Paksa Gunakan Istilah "Alien" untuk Imigran di Tengah Krisis Kebakaran California
-
Israel Lancarkan Serangan ke Lebanon, Tuduh Hizbullah Langgar Gencatan Senjata
-
Trump Kembali Jatuhkan Sanksi terhadap Penyelidik ICC atas Kasus Warga AS dan Israel
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
18 Hari Mengungsi, Korban Banjir Pidie Jaya Butuh Tenda untuk Kembali ke Kampung Halaman
-
Perpol Baru Izinkan Polisi Aktif Isi Jabatan Sipil, Kok Berbeda dengan Putusan MK?
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan