Suara.com - Presiden Lebanon, Joseph Aoun, pada Rabu (19/2) menegaskan kepada penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Mike Waltz, bahwa pendudukan Israel di titik-titik yang tersisa di wilayah Lebanon harus diakhiri.
Ia juga menekankan pentingnya implementasi penuh terhadap perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya ditengahi oleh AS.
Pernyataan ini disampaikan setelah pasukan Israel mulai mundur dari sebagian besar wilayah Lebanon selatan pada Selasa (18/2).
Namun, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menegaskan bahwa Israel tetap akan mempertahankan kehadirannya di lima titik strategis yang dianggap penting untuk keamanan negaranya.
Menanggapi hal tersebut, Kepresidenan Lebanon menegaskan bahwa keberadaan Israel di wilayah Lebanon, meskipun hanya di beberapa titik, tetap dianggap sebagai bentuk pendudukan.
Lebanon bersikeras bahwa penarikan penuh pasukan Israel dari tanahnya harus segera dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai.
Israel sebelumnya dijadwalkan mundur sepenuhnya dari Lebanon pada 26 Januari. Namun, penarikan tersebut diperpanjang hingga 18 Februari setelah Israel menuduh Lebanon gagal memenuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata.
Sebaliknya, Lebanon menuduh Israel sengaja menunda penarikan pasukannya.
Ketegangan antara kedua negara terus berlanjut, dan implementasi penuh dari kesepakatan gencatan senjata menjadi krusial untuk memastikan stabilitas di kawasan tersebut.
Baca Juga: Gaza di Ambang Krisis Kemanusiaan, Israel Hanya Izinkan 6 Alat Berat untuk Reruntuhan
Berita Terkait
-
Gaza di Ambang Krisis Kemanusiaan, Israel Hanya Izinkan 6 Alat Berat untuk Reruntuhan
-
Khamenei soal Rencana Trump Usir Warga Gaza: Bodoh dan Tak Akan Berhasil
-
Dana Pajak Palestina Rp1,46 Triliun "Dirampas" Israel? Ini Alasannya
-
"Seperti Gempa Bumi", Desa-desa di Lebanon Selatan Rata dengan Tanah, Warga Kembali ke Puing Rumah
-
Israel Serbu Sekolah PBB di Yerusalem Timur, Ratusan Siswa Terdampak
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen