Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi belum lama ini blak-blakan mengatakan bahwa pemerintah provinsinya memiliki utang BPJS. Tak tanggung-tanggung, nilainya mencapai Rp300 miliar.
Tapi kata Dedi Mulyadi, utang tersebut tidak terjadi pada masa pemerintahannya, tetapi yang sebelumnya, alias era Ridwan Kamil. Pemprov Jawa Barat disebut memiliki utang BPJS ke kabupaten kota.
"Pemprov Jabar ternyata punya tunggakan BPJS Rp300 miliar terhadap kabupaten kota. Itu terjadi tahun anggaran sebelum saya pimpin," kata Dedi Mulyadi di RSHS Bandung pada Selasa, 10 Juni 2025.
Dedi Mulyadi menyayangkan keputusan pemerintah provinsi era Ridwan Kamil yang lebih mementingkan penggunaan dana untuk belanja hibah.
Padahal jika tunggakan tidak dibayar, bukan tidak mungkin pelayanan kesehatan itu bakal dihentikan.
"Kenapa dulu kita punya uang fiskal yang cukup, tapi lebih banyak hibah daripada kewajiban membayar BPJS. Kan ini rawan kalau tidak dibayar, pelayanan bisa disetop," kata Dedi Mulyadi.
Ucapan Dedi Mulyadi memang sudah hadir seminggu lalu. Tapi kini, pernyataannya kembali diunggah akun @/nyinyit_update_official.
Terlihat di kolom komentar, ada mantan model majalah dewasa, Lisa Mariana yang turut meninggalkan jejak. Lisa, tidak menuliskan apa-apa pada komentarnya, Senin, 16 Juni 2025.
Perempuan yang mengaku pernah menjadi pacar gelap Ridwan Kamil ini hanya menyematkan emoji stiker wajah menangis.
Baca Juga: Belum Berencana Bikin BPJS Hewan, Pramono Pilih Bangun Puskeswan di Tiap Kota
Komentar Lisa Mariana ini lantas mendapat respons dari warganet. Beberapa tidak menyangka ibu satu anak itu bisa hadir di akun gosip.
"Mba Lisa nyasar kesini," kata seorang warganet. "Ini mba Lisa," sahut warganet lain.
Sementara itu di kolom komentar lain, warganet meluapkan kekesalan kepada Ridwan Kamil.
Segelintir juga menyandingkan permasalahan utang dengan skandal suami Atalia Praratya tersebut.
"Ya cemana, lebih enak ngurus toren pink. Gini kok diagung-agungkan jadi calon presiden," kata warganet.
"Coba Kang Ridwan Kamil, bantu jelaskan mengapa Bandara Kertajati yang terus merugi malah terus dibantu? Sedangkan BPJS segede itu enggak dibayar. Padahal kesehatan masyarakat harusnya diutamakan," imbuh yang lain.
Ucapan warganet soal Bandara Kertajati juga sempat disinggung Dedi Mulyadi.
Politisi yang akrab disapa KDM ini mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga memiliki kewajiban menggelontorkan puluhan miliar untuk bandara tersebut.
"Pemprov Jabar punya kewajiban hampir Rp 60 miliar setiap tahun untuk operasional Kertajaya," imbuh Dedi Mulyadi.
Dari informasi yang beredar pada Maret 2025, bandara yang berada di Majalengka, Jawa Barat itu sepi peminat.
Bahkan Pemerintah melalui Menteri perhubungan (Menhub) berencana membuka opsi lokasi bandara menjadi bengkel untuk pesawat.
Sebelum terungkap soal adanya utang di era Ridwan Kamil, bapak tiga anak ini sudah dihantam isu tak sedap.
Dia disebut memiliki anak perempuan dari hubungan gelap dengan Lisa Mariana.
Kabar tersebut bukan hanya sekadar isu. Lisa Mariana sudah melakukan gugatan di Pengadilan Negeri Bandung agar Ridwan Kamil mengakui sang putri sebagai anaknya.
Di sisi lain, Ridwan Kami juga sudah melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik.
Sidang tuduhan pencemaran nama baik sudah berjalan di Pengadilan Negeri Bandung sebanyak dua kali.
Namun dua kali pula Kang Emil absen dari sidang dan hanya diwakili pengacaranya. Melalui pengacaranya, Ridwan Kamil tidak hadir dalam sidang karena alasan pekerjaan.
Berita Terkait
-
Belum Berencana Bikin BPJS Hewan, Pramono Pilih Bangun Puskeswan di Tiap Kota
-
Dedi Mulyadi soal Tambang, Sindir Penurunan Berpikir: Tidak Ada Kemajuan
-
Dedi Mulyadi Ungkap Fakta Pahit: Banyak Remaja Putri Masuk ke Barak karena Terjerumus Alkohol Murah
-
Keputusannya Dipertanyakan, Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Larang Pejabat Rapat di Hotel
-
Penyebab Gagal Dapat BSU dan Solusinya, Karyawan Lakukan Ini Agar Tak Menyesal
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka