Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan pada 6 Januari 2025 hingga kini masih menjadi sorotan publik. Sebagaimana diketahui, program tersebut merupakan salah satu inisiatif pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak usia sekolah.
Namun dalam pelaksanaannya, publik kerap mendengar berita bahwa sejumlah anak di wilayah tertentu mengalami keracunan setelah menyantap Makan Bergizi Gratis.
Lama tak terdengar, kini publik menyoroti bentuk program Makan Bergizi Gratis. Jika sebelumnya MBG diberikan dalam bentuk makanan matang yang siap santap, kini program Makan Bergizi Gratis tersebut diberikan hanya bahan mentah saja.
Hal ini terlihat dalam cuitan yang dibagikan oleh akun X @TrinityTraveler pada 16 Juni 2025. Pemilik akun mengunggah gambar yang memperlihatkan beberapa bahan makanan, seperti beras, kacang, telur puyuh, ikan asin dan buah pisang serta jeruk.
Menurut keterangan pemilik akun, bahan-bahan makanan yang diberikan tersebut rupanya jatah untuk lima hari.
"Baru tau MBG sekarang dikasih bahan mentahnya doang sekalian untuk 5 hari! Ini untuk anak SD negeri di Tangerang Selatan," cuit pemilik akun tersebut.
Tak hanya itu, warganet lainnya dengan akun @sofiesyarief pun turut mempertanyakan perihal program Makan Bergizi Gratis yang belakangan ini jarang tersorot.
"Honest question: Belakangan udah jarang ada berita anak-anak sekolah keracunan gara-gara MBG itu apakah memang sudah nggak ada kasus keracunan (karena sudah berubah proses produksi makanannya) atau nggak ada beritanya aja?" tulis pemilik akun.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 6.500 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam tanggapan. Saat ditelusuri di kolom komentar, tak sedikit warganet yang melaporkan bahwa kini Makan Bergizi Gratis diberikan hanya bahan mentahnya saja.
Baca Juga: Koperasi Merah Putih dan MBG Disorot, Pengamat Khawatir Makin Membebani Anggaran
Salah satu warganet bahkan mendapatkan telur sebanyak 10 butir, mie instan, susu, dan beberapa jajanan warung.
"Berubah bentuknya. Daerah Tangerang Selatan MBG SD yang beras MBG SMA," balas akun @kei****
"Belakangan lihat ada beberapa yang diganti bahan mentah. Mungkin biar sekalian sampai ke orang tua atau keluarga murid sebagai 'sembako gratis'. Lumayan buat modal 2029 kan," komentar @vale****_
"Di desaku ada tiga sekolah. Satu sekolah udah dapet MBG, dua sekolah belum. Sekolah yang udah dapet awalnya dikasih makanan mateng, tapi anak-anaknya pada nggak doyan karena lauknya kurang mateng. Akhirnya sekarang diganti roti sama susu kayaknya. Pokoknya makanan kemasan gitu," tambah @dail*****
"Bukan gitu, justru si menu MBG ini yang diganti pakai bahan mentah atau kayak snack-snack gitu. Malah jatohnya semi sembako, info dari temen menunya roti tawar, biskuit Roma kelapa, keju Prochiz, jeruk medan, susu, kacang arab, sama oatmeal," timpal @jja*****_
Sebagai informasi tambahan, alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis sepanjang Mei 2025 telah mencapai Rp3 triliun, meningkat 26,56 persen dari realisasi April sebesar Rp2,37 triliun.
Dengan kata lain, anggaran MBG bertambah sekitar Rp631 miliar. Menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, program Makan Bergizi Gratis ini telah menjangkau 3.977.514 penerima manfaat yang terdiri dari siswa tingkat SD, SMP, SMA, serta ibu hamil.
Untuk saat ini, program Makan Bergizi Gratis dilayani oleh 1.386 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum yang aktif beroperasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Tercatat bahwa terjadi peningkatan pesat dalam jumlah penerima program MBG sejak Januari hingga Mei 2025, yaitu naik 429,75 persen. Pemerintah sendiri telah menargetkan jumlah penerima manfaat akan meningkat drastis hingga 82,9 juta orang pada kuartal IV tahun ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO