Ia berpendapat bahwa penegak hukum kehilangan 'moral standing' untuk menerapkan pasal berita bohong ketika pihak yang berkuasa sendiri melakukan kebohongan.
Meskipun fokus pada kasus Kasmujo, Refly Harun secara eksplisit mengaitkannya dengan isu ijazah Jokowi yang lebih besar. Ia berpandangan bahwa kebohongan dalam kasus Kasmujo ini bisa menjadi petunjuk penting dalam mengungkap kebenaran di balik polemik ijazah.
"Meskipun fokus pada kasus Kasmudjo, isu ijazah Jokowi yang lebih besar, di mana kebohongan ini bisa menjadi petunjuk dalam kasus tersebut," jelasnya pada.
Refly juga membedakan antara kebohongan (seperti kasus Kasmujo) dengan ingkar janji atau tidak memenuhi janji kampanye, menegaskan bahwa kebohongan memiliki bobot yang berbeda dan lebih serius.
Yang tak kalah menarik, Refly Harun juga mengungkapkan keheranannya mengapa banyak "orang pandai" dan berpendidikan di sekitar Jokowi seolah bungkam atau tidak mengomentari kebohongan ini.
"Heran mengapa orang-orang pandai dan berpendidikan di sekitar Jokowi seolah tidak melihat atau mengomentari kebohongan ini," katanya.
Ia bahkan mengutip Plato, "bahwa banyak orang tidak mau mendengar kebenaran karena menikmati hasil dari kebohongan," sebuah kutipan yang ia sampaikan seolah menyiratkan adanya kepentingan di balik kebisuan tersebut.
Secara keseluruhan, pernyataan Refli Harun dalam video ini menjadi pukulan telak dalam pusaran kontroversi ijazah Jokowi. Dengan mengungkap "kebohongan ceto welo-welo" terkait Pak Kasmudjo.
Refli tidak hanya menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pemimpin negara, tetapi juga menyoroti standar ganda dalam penegakan hukum dan mempertanyakan integritas moral di tengah gejolak informasi.
Baca Juga: Otak Pemalsuan Ijazah Jokowi? Sosok Kunci 'Widodo' Akhirnya Buka Suara Lawan Tuduhan Politisi PDIP
Kasus ini, menurutnya, bukan hanya tentang kebohongan kecil, melainkan cerminan dari masalah yang lebih besar yang memerlukan perhatian serius dari seluruh elemen bangsa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?
-
Perkosa Wanita di Ruang Tamu, Ketua Pemuda di Aceh Ditahan dan Terancam Hukuman Cambuk!