Seiring berjalannya waktu, jalur-jalur tersebut mulai dihias dengan ukiran-ukiran artistik seperti kepala ular, buaya, atau harimau baik di bagian badan perahu maupun pada selembayung (hiasan ujung jalur).
Hiasan lain seperti payung, tali hias, selendang warna-warni, serta gulang-gulang (tiang tengah) dan lambai-lambai (tempat berdirinya juru mudi), turut mempercantik tampilan jalur.
Perkembangan hiasan ini bukan sekadar estetika; ia menjadi simbol status sosial.
Ketika itu, hanya kaum bangsawan, pemimpin adat, dan tokoh masyarakat yang memiliki jalur berhias megah sebagai penanda kehormatan dan kekuasaan mereka.
Sekitar seabad kemudian, warga menemukan sisi lain dari jalur yang tak kalah menarik, yakni kecepatan.
Muncullah gagasan untuk memperlombakan jalur dalam adu cepat menyusuri Sungai Kuantan. Dari sinilah Pacu Jalur sebagai sebuah perlombaan mulai dikenal.
Pada awalnya, perlombaan ini digelar di kampung-kampung sepanjang sungai sebagai bagian dari perayaan hari-hari besar Islam.
Namun seiring berjalan-nya waktu, Pacu Jalur kemudian dipusatkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada bulan Agustus.
Setiap tahun saat lomba digelar, Kota Jalur berubah menjadi lautan manusia. Kemacetan lalu lintas tak terelakkan, sementara warga perantauan berbondong-bondong pulang kampung hanya untuk menyaksikan momen bersejarah ini. Adapun, jumlah jalur yang ikut bertanding bisa mencapai lebih dari 100 unit.
Baca Juga: Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Bagi masyarakat Kuansing, jalur adalah perahu besar yang terbuat dari satu batang kayu bulat utuh tanpa sambungan, dikayuh oleh sekitar 45 hingga 60 orang yang disebut anak pacu.
Pacu Jalur sendiri diyakini telah menjadi tradisi tahunan sejak 1903 dan kini tercatat sebagai agenda wisata resmi Pemprov Riau untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, khususnya ke Kuansing
Di masa kolonial Belanda, Pacu Jalur diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan adat dan kenduri rakyat, sekaligus untuk memperingati hari ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina, yang jatuh pada 31 Agustus. Saat itu, perlombaan biasanya berlangsung selama dua hingga tiga hari, tergantung dari banyaknya jalur yang ikut bertanding.
Kini, Pacu Jalur tampil semakin semarak dengan warna-warni kostum para pendayung, dentuman meriam sebagai tanda lomba dimulai, serta sorak-sorai penyemangat yang menambah semarak budaya khas Kuansing. Inilah warisan lokal yang layak dinikmati sekaligus dilestarikan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Marco Bezzecchi Rajai Sprint Race, Bocah Pacu Jalur Dapat Sepatu Marc Marquez
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur
-
CEK FAKTA: Benarkah Rayyan "Pacu Jalur" Viral Meninggal Dunia 28 Agustus 2025?
-
PUBG Mobile Ikut Viralkan Tradisi Pacu Jalur
-
Cerita Dimas Viralkan Tarian 'Aura Farming' Dikha hingga Pacu Jalur Dikenal Dunia
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ajang Dunia MotoGPTM 2025 Jadi Penyelenggaraan Terbaik dan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!