Suara.com - Sebuah tonggak sejarah baru dalam industri agribisnis nasional resmi tertancap di Provinsi Aceh. Pabrik pengolahan karet remah (crumb rubber) pertama dan satu-satunya di Tanah Rencong, milik PT Potensi Bumi Sakti, kini telah beroperasi dan siap mengubah peta ekonomi serta nasib ribuan petani karet lokal.
Kehadiran pabrik yang merupakan bagian dari Arsari Group ini menjadi jawaban atas penantian panjang para petani karet di seluruh Aceh. Selama bertahun-tahun, mereka terpaksa menanggung biaya transportasi tinggi dan ketidakpastian harga karena harus menjual hasil panen bokar (bahan olah karet) mereka ke luar daerah, terutama ke Medan, Sumatera Utara.
Berdiri di atas lahan seluas 25 hektare di Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, pabrik ini memiliki kapasitas produksi yang masif. Dengan mesin terpasang yang mampu mengolah 5 ton karet kering per jam, targetnya adalah menyerap hingga 100 ton karet kering per hari atau sekitar 30.000 ton per tahun.
CEO Arsari Group, Hashim S. Djojohadikusumo, menjelaskan bagaimana pabrik ini secara langsung memotong rantai pasok yang tidak efisien dan memberikan keuntungan bagi petani.
"Selama ini, petani karet kita harus menanggung biaya angkut dan menghadapi fluktuasi harga yang tidak menentu. Dengan adanya pabrik ini di wilayah sendiri, rantai distribusi menjadi lebih efisien dan harga jual bisa lebih kompetitif," ujar Hashim S. Djojohadikusumo, saat peresmian Pabrik Karet Remah, PT Potensi Bumi Sakti, Selasa, 8 Juli 2025.
Langkah strategis ini mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Aceh. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang hadir dalam peresmian, melihat kehadiran pabrik ini sebagai pemicu kemandirian ekonomi daerah.
"Ini adalah langkah nyata dalam membangun kemandirian ekonomi Aceh. Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi inisiatif dari sektor swasta seperti PT Potensi Bumi Sakti yang berinvestasi di sektor riil dan memberdayakan petani kita. Kami berharap kehadiran pabrik ini menjadi pemicu tumbuhnya industri hilir karet lainnya dan mempercepat pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal," ujarnya.
Dampak kehadiran pabrik ini tidak hanya berhenti di tingkat petani. Efek domino atau multiplier effect yang ditimbulkan terasa di berbagai sektor. Pabrik ini membuka lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat lokal, secara langsung membantu menekan angka pengangguran.
Selain itu, perusahaan juga menjalankan Program Pemberdayaan Masyarakat yang mencakup pemberdayaan UMKM lokal, penyaluran bantuan bibit karet unggul, hingga program peternakan rakyat dan budidaya ikan air tawar.
Baca Juga: Ingin Jadi Juragan Sawit, Jirayut Beli Kebun Karet Seharga Ratusan Juta Rupiah
"Multiflier effect dari kehadiran pabrik karet remah ini sangat besar. Tidak hanya petani yang merasakan manfaatnya, tetapi juga pelaku UMKM, keluarga pekerja, dan masyarakat sekitar secara umum," tambah Hashim.
Berita Terkait
-
Ingin Jadi Juragan Sawit, Jirayut Beli Kebun Karet Seharga Ratusan Juta Rupiah
-
Sengketa Blang Padang: Tanah Wakaf Sultan Aceh untuk Masjid Raya
-
Momen HUT ke-79 Bhayangkara, Prabowo Berikan Tanda Kehormatan ke Sejumlah Satuan Polri
-
Kejagung Akui Ada Pasal-Pasal KUHP Baru yang Bisa Jerat Jurnalis
-
Bepro Aceh Minta Bantuan Dasco Selesaikan Polemik Status Blangpadang
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
3 Fakta Rahmat Shah Ditipu: Modus Pelaku Makin Canggih, Ngaku Jadi Raline Shah
-
Pesan Keras di Gerbong Kereta, Grafiti Anti IDF Gegerkan Publik
-
Blak-Blakan, Prabowo Tolak Keponakan Ikut Proyek Kemhan: Cari Usaha Lain!
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?