Suara.com - Pertanyaan besar menyelimuti tragedi kemanusiaan yang terkuak di sebuah rumah sunyi di Desa Mojo, Andong, Boyolali.
Bagaimana mungkin empat anak laki-laki, yang tidak memiliki ikatan darah sama sekali dengan pemilik rumah, bisa berakhir dalam kondisi terikat rantai, kelaparan, dan penuh luka?
Kisah ini bukanlah tentang kenakalan anak yang dihukum, melainkan tentang kepercayaan yang dikhianati secara brutal.
Untuk memahami mengapa mereka berada di sana, kita harus mundur ke awal mula sebuah janji yang ditawarkan oleh SP, seorang pria berusia 65 tahun.
Berawal dari Janji Pendidikan Agama
Para korban, MAF 11 tahun dan adiknya VMR 6 tahun berasal dari Kabupaten Batang, sementara kakak beradik, SAW 14 tahun dan IAR tahun berasal dari Kabupaten Semarang.
Orang tua mereka, yang beberapa diantaranya dalam kondisi ekonomi terbatas dan bahkan dua di antaranya adalah yatim, menitipkan anak-anak mereka kepada SP.
Hal itu dilakukan dengan satu harapan mulia agar mereka bisa belajar mengaji dan memperdalam ilmu agama.
SP memposisikan dirinya sebagai seorang guru ngaji, figur yang dipercaya mampu memberikan bimbingan rohani.
Baca Juga: 6 Kekejian Guru Ngaji 4 Bocah Dirantai di Boyolali: Dibiarkan Kelaparan, Dijadikan Budak
Dengan iming-iming pendidikan agama inilah, para orang tua dari luar kota rela menyerahkan anak-anak mereka ke dalam asuhan SP, berharap sebuah masa depan yang lebih baik bagi putra-putra mereka.
Terbongkar karena Lapar yang Tak Tertahankan
Namun, harapan itu sirna, digantikan oleh kenyataan pahit yang tersembunyi rapat di balik pintu rumah SP.
Tirai kekejaman ini akhirnya tersingkap bukan oleh laporan orang dewasa, melainkan oleh aksi nekat salah satu korbannya.
Pada Minggu 13 Juli 2025 dini hari, MAF berhasil lolos dari rumah dan mencoba mencuri kotak amal masjid.
Ketika ditangkap warga, pengakuan MAF menyayat hati. Ia tidak mencuri untuk kesenangan, ia mencuri karena harus memberi makan adik-adiknya.
Berita Terkait
-
6 Kekejian Guru Ngaji 4 Bocah Dirantai di Boyolali: Dibiarkan Kelaparan, Dijadikan Budak
-
Rumah Mengaji Jadi Neraka, 4 Bocah Dirantai di Boyolali Berasal dari Batang dan Semarang
-
'Jangan Bilang Nanti Dipukuli', Jerit Pilu 4 Bocah Dirantai di Boyolali Diduga Dieksploitasi
-
4 Bocah Dirantai di Boyolali dan Dibiarkan Kelaparan, Pelakunya Ternyata Guru Ngaji
-
4 Bocah Ditemukan Dirantai dan Kelaparan di Boyolali, Kronologi Mencengangkan Terungkap
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
-
Komnas HAM Desak Pemerintah Hentikan Pendekatan Militer di Papua: Kekerasan Bukan Solusi
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...
-
Prabowo Panggil Bahlil, Kepala BIN hingga Panglima TNI ke Kertanegara, Bahas Apa?
-
Drama Tangis di Gang Royal! 3 PSK Kena Razia, Ngaku Jualan Kopi Padahal Kepergok di Kamar
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengamat Kasih Nilai Enam
-
Pengamat Sarankan Pramono Bangun Rusun di Blok M: Bakal Diminati Gen Z
-
Tak Hanya Prabowo, Adik Kandung Hashim Djojohadikusumo Juga Ditawari Sogokan Nyaris Rp25 Triliun
-
Diungkap Hasyim, Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dari 'Orang Nekat'