Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kembali menjadi sorotan tajam publik.
Kali ini, sebuah pernyataannya yang mempertanyakan alokasi gaji guru dan dosen dari keuangan negara sukses memantik amarah dan kekecewaan.
Dalam narasinya, Sri Mulyani menyinggung keluhan para tenaga pendidik mengenai gaji yang dianggap tidak besar dan menjadi beban bagi negara.
"Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau guru, tidak dihargai karena gajinya tidak besar. Ini salah satu tantangan bagi keuangan negara," kata Sri Mulyani di laman Instagram Tetap Indonesia 1.
Sri Mulyani kemudian melontarkan pertanyaan yang dianggap sensitif, seolah membuka opsi adanya partisipasi masyarakat dalam membiayai gaji para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
"Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi masyarakat," imbuhnya.
Namun, tak ada pemaparan lebih detial soal ucapan Sri Mulyani. Kendati begitu, ia seperti ingin membuka opsi lain terkait sumber untuk gaji guru dan dosen.
Baca juga: Nggak Bisa Dilakuin Semua Laki-Laki, Raffi Ahmad Beri Contoh ini...
Ucapan Sri Mulyani yang diunggah di laman Instagram tetap.indonesia1 itu langsung dibanjiri komentar pedas.
Baca Juga: Gaji Guru Dianggap Beban? Harta Pribadi Sri Mulyani Justru Tambah 13 Miliar, Garasi Penuh Kemewahan
Warganet ramai-ramai menyuarakan kegeraman mereka atas pernyataan yang dinilai tidak pantas.
Banyak yang membandingkan pernyataan tersebut dengan fasilitas mewah yang dinikmati para pejabat negara, yang notabene juga dibiayai oleh uang rakyat.
"Terus kenapa mobil dinas pejabat pakai uang negara? Bayar sendiri dong," semprot seorang warganet.
Komentar menohok lainnya datang dari warganet yang mengingatkan Sri Mulyani akan jasa para guru yang telah mengantarkannya hingga ke posisi menteri.
"Apa Anda jadi Menteri Keuangan tanpa guru?" sahut yang lain dengan nada sengit.
Bahkan, ada pula yang mengaku merasa was-was setiap kali sang menteri membuat pernyataan publik. "Setiap orang ini muncul di beranda bikin ketar-ketir," timpal warganet lainnya.
Berita Terkait
-
Purbaya Mau Redenominasi, BI: Harus Direncanakan Matang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Sebut Kejagung Layak Tetapkan Sri Mulyani Tersangka, OC Kaligis: Masa Anak Buah yang Dikorbankan?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Gempur Titik Rawan Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Drainase Maksimal Jelang Musim Hujan
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera