Suara.com - Jagat maya Indonesia kembali digemparkan pengakuan seorang pemulung yang mengaku-ngaku bergelar sarjana. Selain mengaku sebagai lulusan S1 Teknik Industri di sebuah perguruan tinggi, pria dalam video itu ternyata fasih berbahasa Inggris.
Berdasar video yang bagikan akun X, @blaugrana1O pada Selasa (12/8/2025), pria itu mengaku sudah 7 bulan mengais rezeki sebagai pemulung.
"Saya dulu kuliah, lulus S1 Teknik Industri," ujarnya sembari melipat kardus yang ditemukan di pinggir jalan.
Meski lulusan S1, pria itu mengaku tidak malu dengan profesinya sebagai pemulung. Terpenting menurutnya, pekerjaan yang kini dilakoninya itu bisa untuk menyambung hidup.
"Yang penting ada pemasukan pak. Lumayan dapat Rp70 ribu sampai Rp150 ribu sehari. Yang penting bisa makan dulu, bisa nutupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Dalam video tersebut, pria yang diketahui bernama Adi Kusuma itu mengaku sudah banyak memiliki pengalaman kerja di sejumlah perusahaan selepas meraih gelar S1.
"Pernah kerja, saya lima kali pindah-pindah. Kontraknya habis, gak diperpanjang," ujar pria berusia 48 tahun itu.
Lebih lanjut, pemulung itu pun menunjukkan kemahirannya dalam berbahasa Inggris. Pria perekam video pun meminta agar pemulung itu memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Inggris.
Sontak, sosok pemulung lulusan S1 dan jago berbahasa Inggris itu menuai sorotan netizen dengan berbagai komentar. Namun, banyak netizen yang justru merasa miris menanggapi video pemulung tersebut. Bahkan, ada yang menyinggung soal lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Terpidana jadi Komisaris BUMN, Kontroversi Silfester Matutina Ikut Seret Nama Erick Thohir!
"Sesulit itukah mencari pekerjaan?" tulis salah satu netizen.
"Kami dipaksa sehat dinegara yang sakit," sindir yang lain.
"Gambaran sulitnya mencari kerjaan di Indonesia. Salut apaan," timpal yang lainnya lagi.
"Sementara pejabat dinas diisi ordal tanpa kompetensi. Gak bisa kerja cuma tukang malak amplop," nyinyir netizen lainnya.
Di sisi lain, tak sedikit netizen yang ikut menyeret nama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Gibran turut dibanding-bandingkan dengan video pemulung yang menunjukkan kemahirannya berbahasa Inggris.
"Yang kuliah ipk 2.3 plonga plongo malah jadi wapres," cibir yang lain.
Berita Terkait
-
Terpidana jadi Komisaris BUMN, Kontroversi Silfester Matutina Ikut Seret Nama Erick Thohir!
-
Silfester Matutina Tak Dipenjara Meski Terpidana Kasus JK, Mahfud MD Ngaku Ngeri: Menakutkan jika...
-
Berstatus Terpidana, Kubu Roy Suryo Ngamuk Tahu Silfester Matutina Komisaris BUMN: Kami Tak Ridho!
-
Viral Kepergok Tak Disalami hingga Dibalas Tatapan Sinis: Gibran-AHY Perang Dingin?
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana