Suara.com - Perbandingan antara anggota DPR RI dan anggota DPR Swedia berlanjut, penjelasan lebih bagaimana kesederhanaan fasilitas yang dimiliki anggota DPR Swedia menjadi sorotan.
Bagaimana tidak menjadi sorotan, anggota dewan sekaligus wakil rakyat Swedia tidak mendapatkan keistimewaan.
Bahkan dikutip dari akun instagram @lambegosiip, Swedia tidak menawarkan kemewahan atau hak istimewa kepada mereka.
Akun tersebut juga menjelaskan dengan cukup detail bagaimana kesederhanaan politisi di Swedia dalam unggahannya, pada Kamis (21/8/2025).
Penjelasannya menggambarkan betapa berbedanya anggota DPR Swedia dengan anggota DPR RI yang memiliki fasilitas mewah yang melimpah, dan tunjangan yang tinggi.
Berbeda dengan anggota DPR RI yang bepergian dengan mobil dinas, transportasi umum seperti bus dan kereta adalah transportasi yang sehari-hari dinaiki wakil rakyat Swedia saat berpergian.
Dalam pemberitaan BBC, semua anggota dewan Swedia tidak mendapatkan mobil dinas, bahkan tunjangan untuk membeli mobil pun tidak dapat.
“Tanpa mobil dinas atau sopir pribadi, para menteri dan anggota dewan Swedia bepergian dengan bus dan kereta, berbarengan bersama warga negara yang mereka wakili," tulis akun @lambegosiip, mengutip dari Mail dan Guardian.
Lalu, bagaimana dengan Politisi yang berani menghabiskan uang rakyat untuk naik taksi, daripada transportasi umum?
Baca Juga: Tunjangan Rumah Rp 3 Miliar per Anggota DPR Bisa Gaji Ribuan Guru yang Mayoritas Masih Susah
Politisi yang berani melakukan hal tersebut berakhir menjadi berita utama.
“Bahkan, juru bicara parlemen menerima kartu untuk menggunakan transportasi umum. Hanya perdana menteri yang berhak menggunakan mobil dari pasukan keamanan secara permanen,” tulis akun @lambegosiip, dalam keterangan unggahannya.
Faktanya, hanya ada tiga mobil dinas, yaitu mobil Volvo S80 untuk ketua, dan tiga wakilnya, dan semata-mata untuk melaksanakan tugas dewan.
Tidak diperbolehkan untuk mengantar anggota DPR dari kantor ke rumah.
“Kami bukan perusahaan taksi,” ujar salah satu anggota dewan, Rene Poedtke.
Kemudian untuk perkara mobilitas, anggota DPR Swedia diperbolehkan untuk menggunakan segala transportasi umum secara gratis.
Berita Terkait
-
Tak Punya Akal, Celios Kritik Keras Kenaikan Tunjangan DPR: Lebih Baik Digunakan Untuk Daerah
-
Tepergok Pakai LPG 3 Kg, Kekayaan Ketua Komisi III DPR Habiburokhman Nyaris Rp10 Miliar!
-
Punya Rumah Rp 23 Miliar, Terima Tunjangan Rp 50 Juta, Sahroni: Jangan Senang Lihat Orang Susah!
-
Tunjangan DPR Rp50 Juta Dikritik, Ahmad Sahroni Skakmat Publik: Mentalnya Senang Lihat Orang Susah
-
Adies Kadir Sebut Tunjangan Rumah Anggota DPR Rp50 Juta Per Bulan Demi Hemat Anggaran, Benarkah?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini