Suara.com - Usulan anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan satu gerbong khusus kafe sekaligus smoking area untuk kereta jarak jauh, resmi ditolak.
PT KAI menegaskan seluruh rangkaian kereta api yang mereka operasikan bebas asap rokok, sesuai regulasi yang berlaku.
Usulan kontroversial tersebut muncul saat Nasim Khan menyarankan agar KAI menyediakan gerbong khusus merokok, sambil menyebut hal tersebut bisa menguntungkan perusahaan.
Politisi 48 tahun tersebut membandingkan kereta dengan bus yang menyediakan smoking area dan menekankan pentingnya kenyamanan penumpang selama perjalanan panjang.
"Nah, paling tidak dalam kereta ini ada satu gerbong untuk kafe dan smoking, karena delapan jam perjalanan jauh," ujar Nasim Khan dalam potongan video yang viral di media sosial, belum lama ini.
Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, dan Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan perusahaan tidak akan menyediakan tempat merokok di dalam gerbong kereta.
Area merokok hanya tersedia di stasiun-stasiun yang telah ditentukan, sementara seluruh awak kereta dilarang merokok selama bertugas.
"Langkah ini merupakan komitmen KAI dalam menciptakan lingkungan transportasi yang sehat dan nyaman bagi siapapun termasuk perokok pasif," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya.
"Kami selalu memastikan bahwa perjalanan dengan kereta api memberikan kenyamanan maksimal bagi pelanggan, yang mencakup udara yang bersih dan sehat di dalam kereta. Kebijakan ini selaras dengan regulasi yang berlaku dan berfokus pada kualitas layanan kami," sambungnya.
Baca Juga: 5 Drama Wuxia Romance Dibintangi Xu Kai, Terbaru Ada Moonlit Reunion
Penolakan KAI ini mengacu pada Surat Edaran Nomor SE 29 Tahun 2014 Menteri Perhubungan RI, yang mengatur larangan merokok di sarana angkutan umum, termasuk kereta api. Kebijakan ini berlaku untuk semua kelas dan rangkaian kereta.
Usulan Nasim Khan pun langsung menuai kritik di media sosial. Banyak netizen menilai saran tersebut tidak relevan dan berpotensi menimbulkan kontroversi.
Beberapa komentar menganggap ide tersebut sebagai contoh anggota DPR yang "asal usul" dan tidak sejalan dengan regulasi transportasi publik.
Dengan penegasan PT KAI, jelas bahwa kereta api jarak jauh tetap menjadi zona bebas rokok, sementara gerbong khusus merokok seperti yang diusulkan Nasim Khan tidak akan diwujudkan.
Berita Terkait
-
Terobosan atau Kemunduran? DPR Usulkan Gerbong Merokok di Kereta Api, Nasib Penumpang Lain?
-
Usulan Smoking Room di Kereta Tuai Kritikan, Nasim Khan PKB: Sembunyi Merokok di Toilet Lebih Bahaya
-
Curhat Whoosh Jadi Bom Waktu di DPR, Dirut KAI Langsung Ditemui Bos Danantara
-
Nasim Khan DPR Usulkan Gerbong Kereta untuk Perokok, Ternyata KAI Sudah Sediakan Spot
-
Wacana Gerbong Khusus Merokok Picu Kontroversi, Pakar Kesehatan: Kebijakan Harus Lindungi Warga
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sengkarut Haji Era Yaqut: Tak Cuma Kuota, Katering hingga Akomodasi Jemaah Diduga Jadi Bancakan
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Mulai Akhir Pekan Ini, Gubernur Pramono: Boleh Olahraga hingga Pacaran
-
KPK Usut Skandal EDC Rp700 M, Alasan Panggil Direktur Indosat Gali Skema Beli atau Sewa
-
Pastikan Jakarta Aman! Polisi Ungkap Identitas Pelaku Teror Bom di Tiga Sekolah Internasional
-
Dicari Warga Sekampung Gegara Cabuli Anak Tetangga, Kakek di Cakung Ngumpet di Kandang Ayam
-
Fakta Baru Pembunuhan Karyawati Minimarket Dina Oktaviani: Pelaku Jual Perhiasan Korban Rp4 Juta
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Geger Pulau Pari! Jasad Pria Misterius Mengambang, Kondisinya Bikin Merinding
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
-
Resmi Meluncur: Electricity Connect 2025, Kolaborasi untuk Energi Tangguh dan Berdaulat