News / Internasional
Jum'at, 26 September 2025 | 11:25 WIB
Kolase foto Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Kolombia Gustavo Petro (kanan). [Suara.com]
Baca 10 detik
  • Presiden Kolombia Gustavo Petro menuding Donald Trump kaki tangan genosida di Gaza.
  • Delegasi Amerika Serikat melakukan aksi *walk out* dari ruang sidang PBB.
  • Petro menyerukan intervensi bersenjata internasional untuk membebaskan Palestina.

Seruan Intervensi Militer Memerdekakan Palestina

Tidak berhenti pada kecaman, Petro menyerukan langkah ekstrem: intervensi bersenjata internasional untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai genosida Israel di Gaza.

Ia merasa jalur diplomasi telah gagal total.

"Diplomasi sudah mengakhiri perannya dalam kasus Gaza, tuan-tuan. Dia tak mampu menyelesaikannya. Genosida harus dihentikan dengan apa yang mengikuti diplomasi, dengan suara Majelis PBB," ujar Petro.

"Kita membutuhkan pasukan yang kuat dari negara-negara yang tidak menerima genosida."

Seruan ini menggemakan tawaran Presiden Prabowo Subianto sebelumnya yang siap mengerahkan 20.000 tentara sebagai pasukan perdamaian.

Namun, Petro melangkah lebih jauh dengan mengajak negara-negara Asia, Slavia, dan Amerika Latin untuk menyatukan kekuatan militer.

"Kita harus membebaskan Palestina," teriak Petro berapi-api.

"Kita sudah cukup bicara; saatnya untuk pedang kebebasan atau kematian Bolívar."

Baca Juga: Dampingi Presiden Prabowo di Luar Negeri, Sikap Didit Prabowo Bikin Haru Publik

Selain isu Gaza, Petro juga mendesak penyelidikan kriminal terhadap Donald Trump atas serangan berdarah terhadap kapal-kapal di Karibia.

Pemerintah AS menuding kapal-kapal itu mengangkut narkoba, namun Petro mengklaim serangan itu menewaskan banyak anak muda miskin tak bersenjata.

"Proses pidana harus dimulai terhadap para pejabat yang berasal dari AS, termasuk pejabat senior yang memberi perintah, Presiden Trump," kata Petro.

Siapa Gustavo Petro? Presiden Kiri Pertama Kolombia

Gustavo Petro, bernama lengkap Gustavo Francisco Petro Urrego, adalah presiden beraliran kiri pertama dalam sejarah Kolombia.

Dikutip dari Britannica, perjalanan politiknya tidak konvensional.

Load More