- Presiden Kolombia Gustavo Petro menuding Donald Trump kaki tangan genosida di Gaza.
- Delegasi Amerika Serikat melakukan aksi *walk out* dari ruang sidang PBB.
- Petro menyerukan intervensi bersenjata internasional untuk membebaskan Palestina.
Seruan Intervensi Militer Memerdekakan Palestina
Tidak berhenti pada kecaman, Petro menyerukan langkah ekstrem: intervensi bersenjata internasional untuk mengakhiri apa yang ia sebut sebagai genosida Israel di Gaza.
Ia merasa jalur diplomasi telah gagal total.
"Diplomasi sudah mengakhiri perannya dalam kasus Gaza, tuan-tuan. Dia tak mampu menyelesaikannya. Genosida harus dihentikan dengan apa yang mengikuti diplomasi, dengan suara Majelis PBB," ujar Petro.
"Kita membutuhkan pasukan yang kuat dari negara-negara yang tidak menerima genosida."
Seruan ini menggemakan tawaran Presiden Prabowo Subianto sebelumnya yang siap mengerahkan 20.000 tentara sebagai pasukan perdamaian.
Namun, Petro melangkah lebih jauh dengan mengajak negara-negara Asia, Slavia, dan Amerika Latin untuk menyatukan kekuatan militer.
"Kita harus membebaskan Palestina," teriak Petro berapi-api.
"Kita sudah cukup bicara; saatnya untuk pedang kebebasan atau kematian Bolívar."
Baca Juga: Dampingi Presiden Prabowo di Luar Negeri, Sikap Didit Prabowo Bikin Haru Publik
Selain isu Gaza, Petro juga mendesak penyelidikan kriminal terhadap Donald Trump atas serangan berdarah terhadap kapal-kapal di Karibia.
Pemerintah AS menuding kapal-kapal itu mengangkut narkoba, namun Petro mengklaim serangan itu menewaskan banyak anak muda miskin tak bersenjata.
"Proses pidana harus dimulai terhadap para pejabat yang berasal dari AS, termasuk pejabat senior yang memberi perintah, Presiden Trump," kata Petro.
Siapa Gustavo Petro? Presiden Kiri Pertama Kolombia
Gustavo Petro, bernama lengkap Gustavo Francisco Petro Urrego, adalah presiden beraliran kiri pertama dalam sejarah Kolombia.
Dikutip dari Britannica, perjalanan politiknya tidak konvensional.
Berita Terkait
-
Dampingi Presiden Prabowo di Luar Negeri, Sikap Didit Prabowo Bikin Haru Publik
-
Didit Berkaca-kaca Saat Prabowo Pidato di PBB, Warganet Khawatir Ikut Terjun Politik
-
Donald Trump Sambut Positif Desakan Perdamaian di Gaza, Pencitraan Semata?
-
Fedi Nuril Kritik Pedas Pidato Prabowo di PBB: Saya Sangat Kecewa
-
FIFA dan UEFA Didesak Berikan Sanksi untuk Israel
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan
-
Terungkap! Terduga Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Bertindak Sendiri, Polisi Dalami Latar Belakang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
GeoDipa Dorong Budaya Transformasi Berkelanjutan: Perubahan Harus Dimulai dari Mindset
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik